Untukmu yang Masih Menyimpan Rindu dan Harapan Bersamanya, Meski Sudah Tidak Ada Apa-apa

Masih menyimpan rindu untuknya

Entah mengapa akhir-akhir ini ada yang berbeda dari harimu. Kamu tidak lagi bersemangat bangun di pagi hari. Tadinya sebelum matahari terbit kamu sudah menyiapkan diri, berangkat dengan hati riang gembira. Apa ada yang tertinggal? Tidak ada. Kamu hanya melewatkan beberapa kesempatan yang biasa kamu curi demi berjumpa dengannya. Berpapasan rasanya sudah cukup berarti.

Advertisement

Kamu tahu apa artinya bukan? Apa sangat sulit? 

Aku tidak ingin mengatakan:

"Tenang saja! Ini mudah, kamu pasti bisa mengatasinya."

Advertisement

Ini pertama kali kamu mencobanya atau bisa saja kamu sudah berkali-kali melakukannya. Apa aku salah? 

Seseorang yang belum pernah berada di posisimu sekarang sudah pasti salah menempatkan dirinya untuk menyudutkan kamu. Bahkan, kamu sendiri tidak bisa memilih ke mana hatimu akan berlabuh. Yang mereka tahu kamu terjebak oleh cinta dan dibawa terbang dengan anganmu sendiri. Nyatanya semua tidak semudah yang mereka bayangkan.

Advertisement

"Kalau dia memang tidak suka dengan kamu, ya udah tinggalin aja. Lupakan dia! Cari yang baru. Ada yang gampang kok dibuat susah."

Andai saja hidup seindah komentar netizen santuy yang selalu bijak dan benar. 

Sekarang kamu merasa sudah berada di ujung jalan buntu. Bingung, membawa kemana langkahmu. Lagi…terjadi lagi. Bukankah semuanya sudah cukup? Maksudku, perjuanganmu.

Kamu sudah menyimpan perasaanmu dalam waktu yang lama, berjuang sendiri, egois sendiri, rindu sendiri, merana sendiri. Berasa lagu yah. Semuanya sendiri. Just kidding!

Hari yang kamu lewati dengan menjatuhkan hati padanya selalu mempunyai warna yang berbeda. Kamu dilema oleh keadaan. Lamanya kamu menautkan hati menjadikan perjuanganmu berat untuk menakhlukkan perasaanmu sendiri.

Terkadang ada hari di mana kamu menyesali apa yang telah berlalu, menggerakkan tubuhmu di luar kendali kemudian mencarinya tak tentu arah. Entah bagaimana caranya kamu kembali ke tempatmu yang semula, ada dia yang berhasil memenangkan hatimu. Pernah sekali kamu mencoba menahannya, memberikan pengabaian tetapi hanya kegelisahan yang menikmati pikiranmu.

"Terlambat sudah." Katamu.

Sejujurnya sangatlah berat untuk aku mengatakan ini. Kenyataan di depan mata harus segera kamu selesaikan. Bertahan dengan sakit yang sama dan penuh kebimbangan atau melepaskan dengan sakit yang sementara namun ada kesempatan membalut lukamu dulu sebelum mengenang. 

Tenangkan hatimu. Kumpulkan keberanianmu. Kurangi dominasi perasaanmu, sesekali berpergian sendiri tidak menjadi masalah. Peluk hatimu dan tarik peluang menghampirimu. Hambatan selalu ada bersama pilihan. Jangan gagal belajar!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Trying my best?

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE