Melawan Semangat Rebahan, Membuat Pemilik Semesta Tidak Akan Tinggal Diam

Pesan untuk generasi milenial yang lebih doyan rebahan ketimbang berkarya

Bangun di pagi hari, lalu buka ponsel, scroll instagram, dan tiba-tiba muncul tulisan couldn’t refresh feed. Duh, kuota habis. Bingung mau hubungi siapa, rumah pun jauh dari peradaban, tidak ada motor, lalu diam untuk beberapa saat. Rasanya super mager (baca : malas gerak). Namun, kemudian mulai memutuskan untuk mendengar suara lembut di hati yang menyuruh segera berdiri dan melihat ke arah jam, ”Oh iya ini kan masih pagi, jalan aja lah keluar komplek cari kuota.” Lalu, mulai bergegas keluar, tak lupa mengunci pintu, dan akhirnya berjalan menyusuri jalanan komplek yang masih sepi dan berkabut. 

Advertisement

Sepanjang perjalanan, suara gonggongan anjing tetangga tak pernah absen mengiringi, jalanan berlobang dengan genangan air hujan memenuhinya juga terpaksa harus dilewati. Sebelum sampai, tiba-tiba motor abang sayur lewat tepat disamping, seketika langsung teringat bahwa dirumah tak ada lauk untuk sarapan, dengan modal uang hanya untuk membeli kuota, akhirnya abang sayur itu berhasil dipaksa berhenti untuk memberikan (baca: menjual) 2 potong tempe seharga Rp. 2.000 rupiah per potong. Selesai tempe dimasukkan plastik, perjalanan menyusuri jalan berkabut dimulai lagi.

Akhirnya sampai juga, mulai meminta voucher kuota 1,5Gb lalu mengambil tepung untuk menggoreng tempe, dan selesai jugalah misi di pagi berkabut. Ya, meskipun selesai dengan menyisahkan hutang Rp. 500,- karena godaan tempe si abang sayur keliling. Tapi tak apa. Ketika sore datang, dan abang kekasih datang, akan dibayar hutang itu. Hehe. Oke, dan, sepanjang perjalanan pulang, rasa bangga kepada diri sendiri mendadak memuncak, ”Seandainya nggak memutuskan untuk bangun, dan pergi jalan ke toko depan, pasti pagiku tak secerah ini. Good job for myself! And thank to You God who make my body, finally, can move from the bed hahahaha.”

Baiklah. Jadi, kita ini generasi milenial yang sukanya serba tersedia. Iya, serba instan yang dikit-dikit merasa lelah dan minta rebahan. Iya, minta rebahan sambil scroll instagram, nge-love postingan orang, nyinyirin postingan orang, ngebukain story orang, ngepoin artis-artis yang masuk di postingan mak lambe t***h, terus apa lagi? Apa lagi? Iya, apa lagi yang bisa menjadi alasan kuat untuk memilih rebahan ketimbang berkarya? Oh iya sibuk berkelok-kelok nungguin cacing lainnya mati untuk bisa makin menggemuk dan berhasil mencapai poin jutaan lalu di screenshoot dan di masukkan story instagram atau whatsapp. Gitu kan? Apa lagi? Huft. Membosankan tau menghabiskan sisa hidup masa muda kita hanya untuk begituan.

Advertisement

Kadang kita berpikir, kita ini anak muda bisa apa? Kadangkala semua keadaan kita tidak mendukung untuk kita berkarya. Tapi nyatanya kita ini masih punya dua kaki untuk terus berjalan mengusahakan apa yang ada dengan segenap hati. Dan lihatlah semesta tak tinggal diam akhirnya. Dia membukakan banyak jalan untuk kita. Iya, seandainya saya terlena dengan kemageran saya dan rasa ingin rebahan sepanjang hari, maka sampai siang pun perut saya akan keroncongan, sendiri di ujung kasur yang sepi tanpa kuota, dan tentu saja tidak akan bisa menghubungi sang kekasih hati. 

Ya, tidak akan ada pertolongan yang datang kalau seandainya saya tidak memutuskan untuk beranjak dari kasur dan menyusuri jalan yang panjang mencari toko yang menjual voucher kuota. Benar, pertolongan tidak akan datang kalau kita tidak mengusahakannya. Akhirnya Sang Pemilik Semesta pun pasti tak tinggal diam, iya, akhirnya, Tuhan mengizinkan penjual sayur tiba-tiba lewat tepat ketika saya baru saja keluar dari komplek rumah menuju jalan berbatu merah mencari toko yang menjual voucher kuota. 

Dan memang baiknya Sang Pemilik Semesta yang ternyata juga menyediakan tepung tempe tepat di toko yang menjual voucher kuota. (Mungkin) Begitulah cara kerja Semesta ya (?) Dimana ketika kita mau untuk bangkit dan tidak menuruti semangat rebahan dan mulai mengusahakan sesuatu, maka pasti ada pertolongan dari Sang Pemilik Semesta. Iya, pasti ada banyak jalan-jalan lain yang mulai dibukakan untuk kita ketika kita menolak semangat rebahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Shangrila.(n) ; any place of complete bliss and delight and peace→The Lost Horizon, James Hilton(England,1933)™ Passion Never Weak

CLOSE