Mengagumimu adalah Anugerah Sekaligus Musibah yang Sayangnya Selalu Aku Syukuri

mengagumimu anugerah sekaligus musibah

Harapku hanya satu menemanimu seumur hidup.

Kamu memang bukan makhluk Tuhan yang paling indah. Namun kamu adalah makhluk yang sedang mengusik hati. Pertemuan pertama kita memang lampau sebelas tahun yang lalu. Tak ada yang spesial diantara kita. Hanya sebatas teman kecil yang selalu bertanya apa kabar. Pelan namun pasti, rasa ini tumbuh dalam hati. Entah apa namanya, yang jelas aku begitu peduli dengan setiap gerak-gerikmu.

Sekian lama aku memahami perasaan ini.

Kagum, itulah kesimpulan yang dapat kugambarkan tentang rasa ini. Wajah standarmu  cukup membuatku terpana. Setiap ada yang menyebut namamu jantung ini berdetak. Berangan semoga kelak aku adalah makmummu. Berbenah diri agar aku layak menjadi pendampingmu. Sungguh begitu gilanya diriku terhadapmu. 

Ketika kesadaran sudah memenuhi otakku. Kamu hanyalah bunga yang menemani mimpiku. Kamu hanyalah sosok yang membuatku gundah. Kebenaran tentangmu aku belum tahu sepenuhnya. Namun, masih sulit bagiku untuk membuka hati selain dirimu. Walaupun aku tahu jodohku belum tentu kamu.

Salah jika aku mengagumimu. Berulang kali mulutku mengatakan itu. Ketika aku tak pernah tahu apa yang harus diri ini lakukan terhadapmu. Namun hatiku selalu menyangkalnya. Tak ada yang salah tentang perasaan. 

"Jika selama ini aku mengagumimu, kamu akan jawab apa?" Inginku bertanya seperti itu.  Apalagi pada titik puncak inginku memilikimu. Aku ingin melamarmu, seperti Khadijah yang melamar Muhammad. Namun hatiku masih ragu, aku masih belum punya keberanian untuk melakukan itu. 

Ya Allah jika aku adalah tulang rusuk yang selama ini ia cari.

Permudahkanlah pertemuanku dengan ia.

Semoga cepat kami dapat bersanding diplaminan. 

Seperti yang lainnya.

Ya Allah jika aku bukan tulang rusaknya

Musnahkanlah benih-benih cinta yang ada dalam hati ini.

Tunjukkanlah, bahwa dia bukanlah yang terbaik untukku

Aku ingin seperti Fatimah dalam cinta diamnya yang dapat bersanding dengan Ali. Walaupun ku tahu, aku hanyalah wanita yang banyak dosa. Berulang kali aku bertanya dalam hati? Mungkinkah aku dan kamu menjadi kita. 

Kamu iya kamu laki-laki yang selama ini aku kagumi. Terlepas suatu hari nanti takdir akan menyatukan aku dan kamu atau tidak. Kamu adalah bayangan terindah dalam harapku. Jika suatu nanti kamu tahu ada aku yang mengagumimu. Jangan tanya kenapa ya. Soalnya hati ini tak tahu alasan pasti kenapa hatiku begitu larut mengagumimu. Yang jelas kamu begitu indah dimataku.

Dari dulu hingga sekarang,

Aku hanya ingin bertanya satu hal

Apa kabar?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

Editor

Not that millennial in digital era.