Biarkan Aku Bersama Ilahi, Tetap Menjaga Hati Sepeninggal Dirimu yang Tak Ingin Berusaha Mengerti

menjaga hati

Dirimu seperti angin yang menyertai di setiap pijakkanku pada bumi. Ada bayangmu di setiap jelmaan mimpiku saat terjaga merebahkan diri. Hembusan angin seolah terbang bersama bayangmu. Aku yang masih menyayangimu. Tiada kata terbungkam memandang dan menikmati hangatnya senja. Pada lembayung yang menari kesana kemari dengan gemuruhnya. Aku pernah bertanya pada hati. Setega itukah dirimu berpaling meninggalkan asa seorang diri?

Advertisement

Cobalah sekali lagi kau teliti. Termenung dengan isak tak terbendung mengering ratap menatap mu bersamanya. Aku hanya wanita biasa, maafkan aku yang menyayangimu dalam diam dan menjagamu hanya didalam pengaduanku pada doa yang melangitkanmu tanpa jeda. Namamu kan kujaga abadi tiada pernah terganti. Tak berjeda pada guliran hari. Biarkan aku bersama Ilahi tetap menjaga hati sepeninggal dirimu yang tak ingin mengerti. Tenangku dalam diam memendam segalanya.

Setia ini memasrahkan segalanya pada alur dan dalamnya suara hati. Karena kupercaya, Takdir kehidupan tiada pernah berdusta. Takdir semesta yang dititipkan dan menjadi karunia Ilahi sungguh adalah yang terbaik dari segala hal yang tak terluputi. Imajinasiku tertuang meluapkan rasa pada sepenggal melodi. Nyatanya ada hati yang dikorbankan.

Jika pasrah pada asa yang mengalah untuk tawamu bersamanya bisa membuat mu mengerti. Biar aku mengobati luka ini bersama Ilahi Rabbi. Ia tak akan menciptakan ujian tanpa pembelajaran diri. Roda dan saksi kepedihan pun kebahagiaan akan terus berjalan dan berputar. Mengukir namamu melukisnya diatas lembayung senja yang menari tepat dihatiku.

Advertisement

Saat geliak tawamu menemani langkahmu bersamanya, ingatlah satu hal, ada hati yang dirimu bawa pergi. Ada hati yang kembali terkunci memendam semuanya bersama senja yang meredupkan diri demi tawa renyahmu disana.

Sesekali aku berkaca pada lembaran hari demi hari. Merenungi likuan terjalnya kerasnya yang harus ku lewati. Tersadar dirimu yang pergi berlalu lantas aku mulai berkompromi pada hatiku sendiri. Akan rasa sendunya, akan rasa kehilangannya, akan rasa kasih yang dipasrahkan kepada Ilahi. Hingga menutup usia ini, kan kueja namamu pada hati terdalam. Menjagamu dalam diam dan lirihnya doaku menitipkan rasa kasih tepat ke hatimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE