Mengenal Fenomena Trolling di Media Sosial

Trolling merupakan istilah yang seharusnya diketahui semua pengguna internet. Trolling biasanya ditandai dengan sikap provokasi, menggiring opini kearah negatif, serta hal-hal lain yang bertujuan untuk menimbulkan emosi para pengguna internet. Troll atau trolling memang lebih dikenal pada media sosial Twitter dan Facebook. Media sosial tersebut lebih banyak menonjolkan fitur membuat status dalam bentuk tulisan yang para pengguna lebih banyak berinteraksi dengan saling menanggapi apa yang dipikirkan pengguna yang lain.

Advertisement

Macam-macam bentuk trolling

Trolling sendiri dapat berupa meme, vandalisme online, trolling media sosial, baik di Facebook maupun Twitter, dan dapat berupa sharing video. Berbagai macam bentuk trolling ini yang membuat banyak sekali orang yang melakukan hal tersebut. Salah satu bentuk trolling yang sedang banyak dilakukan yaitu trolling melalui video yang di upload melalui TikTok dan Youtube. Konten-konten pada sosial media Youtube dan Tiktok memang beragam, namun ide-ide yang diangkat semakin lama semakin tidak masuk akal.

Trolling dapat terjadi tanpa disadari

Advertisement

Sering kali trolling dilakukan para pegiat konten tanpa mereka sadari. Hal tersebut tentu saja meresahkan. Namun, beberapa pegiat konten hanya mementingkan jumlah penonton dan seberapa trending konten tersebut daripada memikirkan sisi moral dan kemanusiaan pada kontennya. Bagi para pelaku trolling, belum tentu mereka melakukannya secara sadar. Trolling saat ini dapat berupa menonjolkan kekurangan orang lain dan menjadikannya bahan tertawaan. Kekurangan di sini dapat berupa finansial maupun fisik. Hal tersebut cenderung mengundang banyak perhatian sehingga engagement konten tersebut naik dan itulah yang dibutuhkan para pegiat konten. Sehingga saat ini banyak dari mereka yang mengangkat konten tersebut karena manguntungkan.

Berbagai cara yang dilakukan untuk menghadapi trolling

Advertisement

Penanganan trolling ini dapat berbeda-beda di berbagai pihak. Contohnya saja di perusahaan atau suatu merek brand ternama, mereka cenderung memilih menggunakan jasa admin. Mereka dikhususkan untuk menanggapi komentar negatif atau kritikan yang diberikan pembeli atau beberapa pihak yang menjadi pengikut akun media sosial mereka. Admin tersebut diharuskan menanggapi berbagai komentar dengan tanggapan yang ramah dan sebaik mungkin untuk meningkatkan citra perusahaan atau brand tersebut. Tetapi tidak jarang juga beberapa brand sengaja mengangkat konten trolling untuk mencari perhatian khalayak, hal ini tentu saja meresahkan.

Solusi yang bisa lakukan bersama

Mereka semua diharuskan beradaptasi dengan keadaan seperti itu dan diharapkan untuk tidak terpancing dengan segala komentar negatif yang diberikan para oknum. Para pengguna juga secara tidak langsung diwajibkan untuk menanggapi berbagai topik yang sedang ramai dibahas oleh para pengguna. Padahal, tanggapan yang kita berikan juga seharusnya kita pikirkan secara matang agar tidak menyakiti hati orang lain. Untuk itu, kita harus pintar memilih, membuat, dan menanggapi konten yang ada di internet.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

CLOSE