#PerempuandalamTulisan-Perempuan Melawan: Mengubah Persepsi Standar Kecantikan Perempuan dengan Peran!

Kecantikan, kata yang tidak pernah lepas dari perempuan. Pada hakikatnya, semua perempuan ingin tampil 'cantik'. Namun, seiring dengan perubahan, persepsi 'cantik' dalam realitas sosial kini telah berkembang. Dalam masyarakat, terdapat persepsi 'cantik' yang tidak disadari telah berubah menjadi standar, bukan sekedar persepsi. Kesamaan persepsi masyarakat mengenai perempuan cantik harus memiliki kulit putih, rambut lurus, tubuh langsing dan banyak aspek lain yang diambil dari sudut pandang seorang perempuan. Lantas, bagaimana dengan perempuan yang tidak memiliki kriteria 'cantik' sesuai dengan persepsi masyarakat? Nah, tentu ini menjadi persoalan yang seharusnya disadari bahwa perempuan memiliki standar kecantikan yang tidak dapat disamakan. 

Advertisement

Bagaimana standar kecantikan dalam masyarakat dapat terbentuk

Mungkin kita tidak menyadari bahwa kita sebagai masyarakat telah terpengaruh oleh berbagai foto dan video yang seringkali ditampilkan sebagai bentuk mempromosikan 'perempuan cantik'. Konsep kecantikan sebagai wanita 'Indonesia' dengan berbagai ras, warna kulit, jenis rambut dan perbedaan lain telah dirusak oleh kesalahpahaman citra media tentang kecantikan. Citra yang ditampilkan dalam media mampu menjadi representasi buruk di berbagai kelompok jenis kelamin, ras, kemampuan, usia, kelas dan kelompok lainnya.

Kesamaan media untuk mendefinisikan perempuan 'cantik', sebagai ajang promosi, mampu membuat masyarakat memiliki persepsi yang sempit tentang pola-pola cantik. Persepsi demikian mampu mendiskriminasi perempuan yang tidak memiliki pola cantik seperti dalam kriteria masyarakat. Padahal, pola kecantikan bagi setiap perempuan merupakan bentuk identitas biologis yang tidak dapat diganggu gugat.

Advertisement

Adanya standar kecantikan dalam masyarakat mampu menimbulkan konflik dalam dua belah kelompok. Hal ini dapat terjadi pada persoalan diskriminasi sosial terhadap perempuan berkulit gelap karena legitimasi dominasi dan normalisasi kekuasaan dan hak istimewa kulit putih, karena satu-satunya representasi kecantikan yang terlihat di masyarakat adalah representasi yang dibangun oleh tatanan perempuan berkulit putih. Pemikiran yang telah tertanam kuat dalam masyarakat secara tidak langsung mempengaruhi kesadaran, ide, dan persepsi kita tentang kecantikan dan ras. Misalkan perempuan yang berasal dari suatu ras tertentu telah diberikan 'cap' sesuai standar kecantikan tersebut. 

Bagaimana perempuan melawan 'standar kecantikan' dalam masyarakat

Advertisement

Pandangan masyarakat mengenai perempuan 'cantik' memang seharusnya dilawan. Menentang representasi perempuan 'cantik' akan mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan jauh dari konflik sosial karena perbedaan diantara kelompok dominan dengan kelompok marginal. 

Mengubah persepsi masyarakat terhadap standar kecantikan terdahulu untuk diganti dengan standar kecantikan modern mampu menjadi solusi yang tepat. Konten yang ditampilkan dalam media untuk mengilustrasikan perempuan cantik seharusnya dapat ditelaah dengan lebih cerdas oleh masyarakat. 

Penyebaran gagasan oleh media mengenai perempuan cantik seharusnya diartikan sebagai bentuk kebersihan diri, kesehatan, kecantikan alami, dan kecerdasan. Cantik tidak hanya tampil sebagai bentuk fisik namun, juga kepribadian seorang perempuan.

Perempuan modern kini tidak lagi dibatasi oleh stigma dan persepsi sosial perihal kecantikan. Kini tidak seharusnya terdapat diskriminasi terhadap perempuan berkulit putih dengan kulit gelap, berambut lurus dengan berambut keriting, tubuh langsing dengan gemuk, dan perbedaan lainnya. Semua perempuan lahir dengan definisi cantiknya masing-masing. Persepsi 'cantik' seharusnya tidak merujuk pada sudut pandang fisik perempuan namun juga aspek lain seperti pemikiran, pendidikan, partisipasinya dalam masyarakat dan lain sebagainya. Melalui beberapa aspek tersebut, perempuan mampu menciptakan definisi 'cantik' tersendiri sesuai peran sosial tanpa dibatasi oleh persepsi sosial. 

Perempuan dapat memainkan peran yang lebih besar tanpa harus memperdulikan standar kecantikan. Terutama di era yang serba digital, perempuan mampu lebih mudah mengolah kemampuannya tanpa dipengaruhi oleh persepsi masyarakat. Menjadi perempuan yang melek akan digitalisasi sudah semestinya terwujud. Hal ini dikarenakan perempuan memainkan peran yang strategis dalam kehidupan yang tidak dapat dianggap sepele. Peran perempuan sangat besar karena memegang tiga peranan strategis yakni sebagai pekerja rumah tangga, berperan sebagai pekerja transisi dan juga sebagai perempuan karier. 

Mungkin SoHip sudah sering mendengar tanggapan masyarakat mengenai perempuan yang menempuh pendidikan tinggi, bukan? Lantas, apa yang salah dengan perempuan yang menempuh pendidikan tinggi? Bukankan pendidikan tersebut seharusnya sudah menjadi kebutuhan dimana nantinya perempuanlah yang akan menjadi madrasah pertama untuk anak-anaknya. Tentu demikianlah perempuan yang akan menentukan kualitas para generasi penerus bangsa. 

Tidak hanya berkiprah dalam rumah tangga, perempuan kini juga dapat berkiprah hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi dapat berperan dalam dunia karir. Perempuan juga dapat berperan dalam berbagai kegiatan ekonomi. Banyak kegiatan ekonomi kreatif yang sekarang dapat dilakukan oleh perempuan seperti usaha dalam bidang kuliner, pakaian, aksesoris dan bidang kreatif lain. Tentu saja ini menjadi kontribusi yang positif sebagai perempuan yang turut mendongkrak ekonomi rumah tangga, masyarakat sekitar, bahkan negara 

Peran perempuan memang sudah saatnya tidak dibatasi oleh apapun. Standar kecantikan yang tercipta di masyarakat sudah seharusnya dilawan dengan bentuk partisipatif perempuan. Mengoptimalkan peran perempuan dalam masyarakat menjadi salah satu langkah yang tepat guna mengubah persepsi mengenai standar kecantikan yang selama ini beredar. Perempuan 'cantik' itu bukan privilege, karena privilege itu dengan menjadi 'perempuan'.  Semua perempuan memiliki hak untuk bertindak yang sama. Yuk, jangan lagi minder dengan perempuan lain hanya karena kita merasa mereka lebih cantik! Perlu diingat, semua perempuan itu cantik dengan versinya masing-masing, ya! 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

write, wrote, written

CLOSE