Surat Terbuka untukmu yang Pernah Kuperjuangkan Sekuat Hati tapi Akhirnya Memilih Pergi

Merelakan kekasih pergi

Rasanya belum lama perkenalan kita, bagiku bertemu dan berjumpa denganmu adalah rencana indah dari Tuhan untukku. Mungkin memang ini jalan yang semesta inginkan untuk kamu dan aku yang belum sempat menjadi kita. Kamu mungkin tak percaya berlapis-lapis doa sudah kuucapkan dan mohonkan di depanNya, tapi lihat saja tak ada jalan sedikit pun untuk mendekatkan kita. Aku yang salah memohon atau memang bukan takdirku untuk memilikimu.

Ceritaku masih sama, masih tentang kamu mimpi terbesar dalam hidupku. Tentang perjuanganku menunggumu sejak 3 tahun terakhir. Harus pura-pura baik-baik saja saat kamu memilih mereka yang mungkin tak pernah sekeras aku memohon agar bisa memilikimu selamanya. Darimu aku belajar banyak hal, terutama tentang berjuang dan melepaskan dalam satu waktu.

Kenapa makin sulit seseorang untuk di dapatkan dan semakin kuat hati berjuang? Apakah ini memang hukum alam. Aku  seseorang yang sangat menginginkanmu bahkan sampai detik ini, yang tak lagi menanyakan kabarmu, yang berusaha tak lagi mengingatmu dalam hari-hariku. Percayalah sampai saat ini perjuanganku melupakanmu masih berat karna terkadang di saat rindu itu datang, aku tak tahu harus melakukan apa selain melihat Instastory-mu yang mungkin sekarang sudah bahagia dengan yang lain. Aku berusaha baik-baik saja, mengikhlaskanmu adalah pekerjaanku setiap hari.

Sepertinya duniamu memang sangat bahagia, banyak mereka yang berlomba-lomba ingin menjadi bagian dalam hidupmu. Maaf kan aku jika memang saat ini perjuanganku kendor, hanya menjadi penonton Instastory-mu yang terkadang pun terlewatkan. Kalau misalnya semesta dan Tuhan masih mengijinkan memang namamulah yang paling aku mohonkan untuk bisa bersamaku selamanya. Apapun yang terjadi, entah bersamamu atau tidak itu hak Tuhan, tugasku hanya memohon.

Walau  sebesar apapun aku menginginkanmu, tetapi mengganggumu setiap saat bukan tugasku. Aku hanya belajar untuk mencintai diriku sendiri terlebih dahulu baru kamu selanjutnya. Aku memberikan ruang untuk bisa mencintai diriku terlebih dahulu. Cinta memang tidak bisa di paksa dan selalu ada alasan mengapa kita tidak di persatukan, itulah alasan ku saat ini untuk sedikit merelakanmu. Yaa mungkin bisa di bilang kalau seandainya takdir kita bersama aku akan sangat bersyukur, tetapi kalau memang bukan takdirnya ya sudah aku percaya saja rencana Tuhan yang terbaik.

Terima kasih sudah pernah mengajarkanku arti perjuangan yang tulus walau memang tidak semua orang yang diperjuangkan akan mengerti. Contohnya kamu, kamu tahu bagaimana aku sangat menginginkanmu tetapi kamu tetap memilih pergi. Kamu memang pandai sekali menciptakan rindu, pantas saja mereka berlomba di dekatmu. Saat ini aku berada di level ikhlas dan rela, aku percaya tak ada yang tak mungkin di dunia ini walau rasanya mendapatkanmu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Kamu adalah harapan yang masih sering aku mohonkan kepada-Nya. Kalau pun nanti bersamamu adalah jawaban tidak dari Tuhan, tolong kenang dalam hatimu, pernah ada aku yang sangat memohonkanmu namun kamu abaikan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

helloo, aku saat ini bekerja di instansi pemerintah.

Editor

Not that millennial in digital era.