#MudaBerkarya-Berkat BTS, Aku Jadi Semangat untuk Berkarya dan Berkembang

Sebagai manusia pasti ada masa dimana kita terjatuh. Entah pada saat kita menempuh pendidikan atau saat sudah bekerja, dan juga saat masih single ataupun sudah menikah. Ada saja rasanya kita mengalami kebuntuan, bosan, dan merasa terlalu lemah dibandingkan orang lain. Merasa pencapaian diri sendiri tidak sekeren orang lain, atau tidak menutup kemungkinan, lingkungan keluarga kita sendiri pun memberikan perkataan-perkataan negatif mengenai itu semua. Lingkungan pertemanan yang kita anggap bisa menyemangati kita pun ternyata merendahkan kita.

Advertisement

Disaat itulah kita merasa kerdil, tidak bisa apa-apa, dan selalu merasa kurang. Apalagi, ketika masa pandemi seperti ini, hampir 2 tahun, hidup kita semua harus berubah. Banyak kebiasaan-kebiasaan yang tanpa sadar harus kita ubah, harus kita terima dengan penuh keikhlasan. Meskipun pada dasarnya hati kita kerap kali menolaknya.

Rasanya kesal saat harus menghadapi sekolah online. Jenuh saat harus menghadapi bos yang marah-marah dan banyak menuntut jam kerja berlebih kepada kita, sedangkan upah yang kita terima tetap. Terkadang lelah menghadapi pertanyaan, Mana nih calon suaminya? Mana nih calon istrinya? Kapan menikah? Sudah waktunya loh, Sampai rasanya merasa bersalah menjadi seorang single. Kemudian, rasanya penat sekali dengan kebutuhan yang terus berjalan, harus terus bekerja untuk membiayai setiap kebutuhan rumah tangga. Belum lagi harus mengerti karakter pasangan, dan mengurus anak-anak di rumah. Setelah mengalami semua hal itu, kita tetap dinilai tidak berguna dan jauh dari kesempurnaan. Terlebih lagi bila kita pengangguran. Lebih banyak label yang ditanam ke dalam diri kita. Pemalas, orang bodoh, orang tidak kreatif, orang tidak ada kemauan, dan masih banyak lagi, cemooh-cemooh-an yang menyayat hati.

Ketika semua kegelisahan, kecemasan, ketakutan akan semua kalimat-kalimat yang kita terima tersebut, kita akan menarik diri kita jauh dari keramaian. Banyak yang menjadi anti-sosial, banyak juga yang tidak bisa percaya orang lain lagi. Banyak mental yang terganggu, kejiwaan yang berjuang untuk selalu sehat. Tetapi, orang-orang yang terus menilai kita tidak bisa apa-apa hanya bisa berkomentar, Maka nya banyak beribadah, banyakkin doa. Seolah mereka lupa, justru dalam doa kita selalu terucap, Mudah-mudahan mereka disadarkan, Ya Tuhan,

Advertisement

Melihat kita menarik diri, mereka bukan sadar, malah terus-menerus menekan kita. Terus berkomentar buruk tentang kita. Merasa diri mereka benar. Karena apa? Karena mereka merasa diri mereka paling berhasil di dunia ini. Mereka merasa jabatan, uang, pekerjaan yang mereka dapatkan, itu semua bisa dijadikan bukti kesuksesan. Padahal, kita semua boleh merasakan kebenaran yang sama. Tidak harus terpatok dengan seberapa uang atau materi yang kita miliki.

Kita adalah manusia yang boleh dan bebas untuk bisa hidup, berpendapat, memilih, bukan karena seberapa banyak uang kita atau seberapa sukses pekerjaan kita. Tetapi, karena kita sadar, kita adalah manusia ciptaan-Nya yang sangat berharga. Dan setiap uang, pekerjaan, jabatan, kemewahan, yang kita dapat di dunia ini, itu semua karena atas izin-Nya. Kaya-miskin, merupakan ujian. Semua yang kita dapat bukan karena kekuatan dan kehebatan kita.

Advertisement

Sekelompok boyband Korea yang sudah berada di puncak teratas karir mereka yaitu BTS, mengingatkan saya melalui lirik yang mereka bawakan. Bahwa, kita harus mencintai diri kita, jangan terus-menerus hidup dalam standard-nya orang lain. Dan, saya pun sadar, sebagus atau sejelek apapun kita, akan selalu ada yang tidak menyukai kita. Orang tua, pasangan, anak, bos, dan teman-teman kita, tidak akan bisa sempurna menyukai kita. Tetapi, diri kita harus memejamkan mata dan berkata pada diri kita sendiri, Hey, I love you myself. It is OK, not to be perfect. And, do not be people pleasure anymore.

Banyak orang sekarang selalu merasa gelisah saat tidak memiliki kesibukkan apapun. Karena di pikiran mereka, kesibukkan itu identik dengan bekerja. Pekerjaan yang pastinya menghasilkan uang. Padahal, tidak melulu seperti itu. Saya ingin membagikan kalimat yang membuat hati ini sembuh, Tidak apa-apa jika kita tidak melakukan apapun. Tak apa-apa jika kita tidak bisa menguasai segala bidang di dalam hidup ini, tidak harus juga. Tidak masalah, Kurang lebih, seperti itu. Setidaknya, kita tetap tahu dan tidak kehilangan diri kita.

Di masa saya terpuruk, jatuh, terkhianati, merasa jadi pecundang, dan rasanya tidak ada tujuan hidup lagi, lagu-lagu BTS menemani saya dan perjuangan mereka dari awal debut-lah yang memberi saya keyakinan, bahwa setiap orang punya timing nya masing-masing. Kita begitu indah, unik, berbakat, lucu, menarik, dengan cara kita masing-masing. Kita diciptakan dengan sangat baik dan sempurna. Maka, kita semua boleh dan bebas berkarya dimanapun, dengan apapun yang kita miliki, dan untuk diri kita sendiri.

Seperti BTS, mereka berkarya untuk diri mereka sendiri dahulu, menjadi seorang penyanyi adalah impian dan cita-cita mereka. Dan ternyata sekarang karya-karya mereka yang berbentuk lirik lagu, musik, acara variety show yang mereka rilis sendiri bersama tim mereka, dan karakter mereka masing-masing, menjadi semangat bagi saya, khususnya. Jadi, jangan pernah takut dan khawatir lagi ketika dinilai tidak berguna dan bukan siapa-siapa. 

Semoga kita semua bisa berkarya terus ya! 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi, penikmat film, penyuka obrolan

CLOSE