Negosiasi Cinta: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri dalam Menjalin Hubungan LDR

Berdamai dengan diri sendiri dalam hubungan LDR.

Ketika mendengar kata LDR apa sih yang terlintas di benak kalian? hubungan yang membosankan, tidak nyata, tidak menyenangkan atau rentan putus? Yap, memang banyak dari kaum millenial yang menganggap bahwa menjalin hubungan jarak jauh atau biasa kita sebut dengan Long Distance Relationship (LDR) sangatlah beresiko. Mulai dari rasa bosan yang seringkali muncul akibat aktivitas yang monoton, rasa khawatir yang lebih tinggi karena sulit untuk bertemu, bahkan resiko perselingkuhan yang bisa terjadi kapan saja karena merasa kurang mendapat afeksi.

Advertisement

Bagi saya sendiri, semua hal tersebut memang tidak dapat dipungkiri karena bagaimanapun itulah resiko yang harus diterima oleh setiap pasangan yang memutuskan untuk LDR. Namun, apakah berarti menjalin hubungan LDR semenyeramkan itu? tentu tidak.

Banyak kok pasangan LDR yang berhasil mecapai goals dalam hubungan, salah satunya menikah dan membina rumah tangga. Bagi saya sebagai pejuang LDR, tentunya untuk meraih itu semua tidak lah mudah. Jika hubungan yang jaraknya lima langkah dari rumah saja masih bisa kandas, bagaimana dengan yang jauh? Jangankan buat ketemu, buat chat aja masih suka kehalang sinyal huhu.

Oleh karena itu, saya dapat katakan jika tidak semua orang kuat menjalani hubungan ini. Apalagi bagi kalian yang belum pernah menjalin hubungan LDR sebelumnya, tentu kalian butuh negosiasi yang cukup tinggi dengan diri sendiri maupun keadaan.

Advertisement

Negosiasi ini merupakan proses bagi para pasangan untuk berdamai dengan diri sendiri, belajar menerima kondisi dan realita yang ada. Kalian harus sadar bahwa kamu dan pasangan sedang tidak berada diposisi yang dekat, melainkan terpisah oleh kota, pulau bahkan negara yang berbeda.

Mulailah mengerti bahwa ketika pasanganmu telat membalas pesan bukan berarti ia mengacuhkanmu, ingatlah bahwa kalian memiliki akivitas yang berbeda setiap harinya. Ketika kamu menginginkan sesuatu dan pasanganmu tidak bisa mengabulkannya, bukan berarti dia udah gak sayang, hanya saja kamu perlu mengerti bahwa tidak semua keinginanmu harus dituruti saat itu juga. Ketika pikiran buruk tentang pasangan terus menghantuimu, cobalah berdamai dengan hati dan pikiranmu mungkin saja itu hanya ilusi dari kehawatiranmu saja.

Advertisement

Memang tidak salah apabila kamu mengkhawatirkan orang kesayanganmu, tapi jangan sampai kekhawatiranmu malah jadi bumerang yang membawa pertengakaran di hubungan kalian.

Lanjut, jika sesekali hatimu terluka atas sikap pasanganmu, cobalah untuk mulai berdiskusi, mungkin saja ada sesuatu yang belum kamu tahu dari pasanganmu yang justru dapat melukai hatimu. Entah mengapa sejauh saya menjalani hubungan, mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri adalah salah satu langkah yang bisa dilakukan dalam mempertahankan hubungan.

Berdamai untuk lebih mengerti pasanganmu, karena ketika kamu mau mengerti pasanganmu, maka percayalah dia juga akan menghargaimu dan akan memberikan pengertiannya, bahkan pada saat kamu tidak memintanya. “Ah tapi banyak kok pasangan yang maunya dingertiin tapi dia sendiri ga ngertiin kita”. Nah, apakah udah coba dikomunikasikan bersama pasangan kenapa dia sampe tidak bisa mengerti kamu? kalo memang udah dan ternyata terus berulang, tentunya kamu punya pilihan dong untuk terus mempertahankan atau meninggalkan. Karena ya balik lagi, pantas atau tidak pantasnya pasanganmu tergantung penilaianmu kepadanya.

Intinya, bagaimana pun juga yang namanya hubungan itu dijalankan oleh dua individu, di mana keduanya memiliki kebiasaan, karakter, dan pola pikir yang berbeda. Wajar saja jika di setiap hubungan pasti ada perselisihan, wong anak kembar aja masih punya perbedaan, apalagi dua insan yang lahir dari rahim yang beda. Kalo kata Ibu saya “pacaran kalo nggak berantem, nggak seru, gaada tantangannya” kadang ada benarnya juga sih, tapi kalo keseringan bahaya juga ya hahaha.

Oke, jadi apa yang saya tuliskan tentang perlunya negosiasi dalam menjalin hubungan LDR, bukan serta merta memberikan peluang bagi pasangan untuk berbuat seenaknya dengan sikap ‘mengerti’ yang kita berikan. Hanya saja selain komunikasi, komitmen, dan rasa percaya, dalam menjalin hubungan jarak jauh kita juga perlu bernegosiasi dengan diri sendiri, karena jujur saja hingga saat ini masih sulit bagi saya untuk belajar melawan ego dan berdamai dengan diri sendiri.

Semua ini memang tidak semudah membalikan telapak tangan, namanya proses pasti butuh waktu. Hanya saja kita mau atau tidak melakukannya, karena jika bisa atau tidak itu tergantung pribadi masing-masing, saya yakin setiap pasangan LDR pasti memiliki caranya sendiri untuk mempertahankan dan memperjuangkan hubungannya. 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi Antropologi, Universitas Brawijaya.

CLOSE