Nggak Ada Salahnya Untuk Mengeluh Lelah Sekali-kali Demi Terjaganya Kewarasan Diri

Mungkin kita sering mendengar quote atau perkataan orang yang menganggap mengeluh itu seolah-olah adalah refleksi bahwa kita kurang merasa bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Tuhan.

Capek banget hari ini abis follow up klien tapi akhirnya nggak closing.

Nasib jadi tulang punggung, gajian cuma numpang lewat aja. Padahal banyak wish list yang mau dibeli.

Bosen nggak sih, tiap naik kendaraan harus scan ini itu dulu? Mana antriannya panjang lagi! Belum nyampe kantor penampilan udah lecek duluan.

Ya Tuhan, kapan sih sekolah tatap muka diberlakukan? Capek banget bikin tugas online terus, mana kuota cepet abis.

Pernahkah salah satu keluhan itu terlontar dari mulut kamu? Jika jawabannya adalah pernah,  maka sepertinya perasaan lelahmu sudah tidak bisa dipendam lagi.

Mungkin kita sering mendengar quote atau perkataan orang yang menganggap mengeluh itu seolah-olah adalah refleksi bahwa kita kurang merasa bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Tuhan. Padahal, kita juga manusia yang punya perasaan capek, bosan, marah, dan sebagainya.  Manusia bukanlah robot yang tahan banting dengan segala tekanan.

Ada kalanya kita dihadapkan pada sesuatu yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Apa cara pertama yang seringkali kita lakukan untuk mengekspresikan kekecewaan kita tersebut? Ya. Salah satunya adalah mengeluh. Mengeluh itu wajar dan sangat manusiawi. Manusia perlu ‘wadah’ untuk menampung sesuatu yang menurut mereka pantas untuk dibuang.

Ibarat sistem pencernaan manusia di mana ada makanan yang masuk sebagai nutrisi tubuh kita, dan ada juga zat-zat yang perlu dibuang karena bisa menyebabkan penyakit jika tidak dibuang. Begitu pula jika kita memendam rasa capek dan lelah, lama kelamaan itu bisa menjadi penyakit. Perasaan negatif yang tidak dikeluarkan dengan cara yang tepat bisa mengganggu pikiran.

Menyalurkan emosi negatif tentu ada aturannya.  Diperbolehkan mengeluh bukan berarti kamu bisa seenaknya menumpahkan keluhanmu kepada semua orang. Cara pertama untuk mengeluh, curhat misalnya. Jika kamu memiliki orang yang kamu percaya untuk mendengarkan dan menampung keluh kesahmu, maka ceritakanlah! Walaupun orang itu tidak bisa memberikan solusi atas keluhanmu, setidaknya bebanmu sedikit berkurang.

Cara kedua yang bisa kamu lakukan adalah mengalihkan rasa lelahmu ke aktivitas yang positif seperti berlibur, berolahraga, menonton, main game, dan sebagainya. Cara ketiga yang bisa dibilang anti mainstream adalah, menumpahkan keluh kesahmu ke dalam tulisan. Kamu yang punya hobi menulis sangat beruntung jika kamu terbiasa curhat melalui tulisan. Selain bisa mengurangi beban dalam diri, curhat ke dalam tulisan bisa meningkatkan skill menulismu. Apa lagi kalau tulisanmu bagus dan dikirim ke berbagai media. Bukan tidak mungkin tulisanmu justru menghasilkan pundi-pundi uang.

So, mengeluh akan sesuatu itu sah-sah saja selama kamu bisa mengelolanya dengan baik. Lalu, bagaimana caramu dalam mengelola keluhanmu? Spill, yuk!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Masih berusaha untuk menulis ditengah kesibukan mengurus anak