Nyatanya, Rasaku Bukan Hanya Tak Tersampaikan, Tapi Juga #BertepukSebelahTangan.

Aku pernah mencintaimu begitu dalam, sebelum pada akhirnya aku memilih untuk mundur

Ini tentang rasa, sesuatu yang menyapa hati untuk kali pertama. Tidak pernah bisa kuduga kapan dan dari mana datangnya. Sebelumnya aku tidak mengerti apa yang terjadi pada hati, segalanya terangkai dalam tanya berbagai problema muncul begitu saja. Saat sebelum aku mulai merasakanya, maka ku beranikan diri untuk menerjemahkanya sebagai cinta. Ya, cinta pertama.

Memang tidak semua cerita sama seperti apa yang kurasa. Tapi ini murni, sesuatu yang terjadi pertama kali dalam hidupku. Bukan hanya soal rasa, tetapi pada siapa dan bagaimana aku memulainya, yang tidak pernah kuduga sebelumnya.

"aku menyayangimu…

andai bisa ku katakan itu di depanmu,

sesekali bayangmu datang dalam berbentuk rindu dan aku?

Aku harus bersusah payah  menanggungnya dengan sendu."

Andai kau tahu, bagaimana rasanya berada dalam posisiku saat itu. Segalanya seakan tertahan dan menjadi beban untuk ku sendiri. Kadang aku tak pernah mengerti dengan rasaku ini. Lalu aku harus bagaimana lagi? Selain dari pada memelihara sabar dengan menerima sepenuh hati. 

Aku tahu, aku yang lebih dulu jatuh cinta, bukan kamu. Diam diam mencari tahu tentangmu, itulah sesuatu yang sudah biasa kulakukan. Bahkan aku pernah bersusah payah melakukan beragam banyak cara hanya agar bisa mendapat apa yang ku inginkan. Bahkan sempat tumbuh harapan agar bisa lebih mengenalmu. Entah dengan cara seperti apapun itu

Aku pernah merasakanya.

Aku pernah melakukanya.

 Akulah si orang aneh yang menyimpan penuh harap untuk bisa sedikit kamu tatap.

Kita memang tidak pernah bersama, tidak pernah ada ikatan apa apa. Tidak sekalipun ada kedekatan diantara kita seperti teman teman lainya. Terlebih lagi saling melabuhkan rasa, sama sekali tidak.

Tidak butuh waktu lama untuk ku mengagumimu. Aku selalu menganggapmu sebagai suatu kebahagian yang terindah. Menjadikanmu seseorang yang kuanggap “spesial”. Dalam diam, aku selalu berharap segala mimpiku jadi kenyataan.  Meski kerap kali aku merasakan dilema atas perasaan yang tak lagi sanggup ku pendam sendirian.

Sejujurnya aku tak pernah merasa baik baik saja.  Jauh dari sepengetahuanmu, aku merasa cukup tersiksa, karna perasaan ini bagai sebuah beban  yang menyesakan rongga dada.

Kau tau rasanya menyayangi seseorang dalam diam ? Terlebih lagi saat harus ku terima kenyataan, bahwa ada hati lain yang sedang kau perjuangkan. Seseorang yang juga kau dambakan dengan banyak harapan. Tentu saja itu bukan penantian yang manis untuk di kenang.

Jika aku di mampukan untuk mengatur hati manusia, aku ingin sekali mengajakmu bertukar rasa. Agar sesekali kamu turut merasakan berada di posisiku seperti apa.

“merasa memilikimu saja aku tak pernah, lalu pantaskah aku cemburu melihatmu bersamanya”

Jatuh cinta diam diam bukanlah sesuatu yang perlu disesalkan. Karna cinta adalah sebuah fitrah dari-nya yang harus kita syukuri.  Jika pada akhirnya seluruh harap dan do’aku untuk membersamaimu tidak pernah tecapai, aku tidak akan pernah menjadikanya penyesalan. Sebab aku percaya tuhan akan menggantikanya dengan yang lebih baik dari apa yang ku pinta.

Caraku berterima kasih pada takdir, hanyalah dengan tidak mengutuk apapun yang pernah ada. Tidak mengenang, menyesali, ataupun menangisi. Saat aku jatuh bangun sendiri untuk menyembuhkan hati dari apa apa yang pernah begitu melukai.

Aku percaya, skenario-Nya membimbingku untuk belajar  mendewasa. Di sadari atau tidak, aku terbentuk menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mencoba bermanfaat buat orang lain