Susah Ambil Keputusan dan Sering Menyesal? Mungkin "Gejala" Overthinker

Pernahkah kamu berpikir berkali-kali dalam mengambil suatu keputusan? Tentulah dalam mengambil suatu diperlukan waktu untuk memikirkannya. Tapi apakah kamu termasuk orang yang terlalu lama mengambil keputusan atau bahkan saking lamanya waktu yang kamu butuhkan, kamu tidak jadi mengambil suatu keputusan dan memilih mengabaikan masalah tersebut. 

Advertisement

 Saya pernah memikirkan keputusan untuk mengambil suatu kesempatan. Saya terlalu fokus pada bagaimana jika saya tidak bisa menghadapai konsekuensi apabila saya mengambil kesempatan tersebut. Akhirnya karena terlalu larut dengan pemikiran tersebut tersebut saya tidak mau ambil pusing. Saya memilih untuk mengabaikan kesempatan tersebut.

 Hal tersebut tidak terjadi sekali ataupun dua kali. Sudah terlalu sering keadaan tersebut saya hadapi. Ketika menghadapi suatu masalah, bukan fokus ke solusi tapi terlalu fokus ke masalah. Terlalu banyak waktu yang digunakan untuk berpikir dan khawatir terhadap masalah yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. Keadaan ini merupakan salah satu indikator overthinking.

 Overthinkking adalah keadaan dimana terlalu memikirkan hal-hal yang sepele, memikirkan dan menyesali yang sudah terjadi secara terus menerus, ataupun memikirkan prediksi negatif terhadap hal yang akan terjadi.

Advertisement

 Beberapa ciri overthinking adalah saat menghadapi masalah tidak fokus ke solusi masalah. Overthinker sering kesulitan mencari penyelesaian masalah. Ia terlalu fokus terhadap masalah itu sendiri dan memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

 Memikirkan hal yang sama berulang kali juga merupakan ciri overthinking. Biasanya yang dipikirkan berulang kali adalah suatu masalah, kesalahan yang dilakukan, atau kekurangan diri yang dimiliki. Hal tersebut mengakibatkan overthinker membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi.

Advertisement

 Terlalu memikirkan suatu masalah akan membuat overthinker cemas dan kesulitan tidur. Selain itu, overthinker akan terlalu menyalahkan dirinya ketika salah mengambil keputusan. Overthinker sibuk memikirkan kemungkinan yang akan terjadi jika ia mengambil keputusan yang berbeda. 

 Mengambil sebuah keputusan memang harus dilakukan secara hari-hati. Tentunya kita tidak ingin mengambil keputusan yang buruk. Apabila sudah dalam tahap overthingking, maka hal tersebut harus segera kita kendalikan. Overthinking dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. 

 Ketika berpikir secara berlebihan akan membuat otak bekerja secara berlebihan dan memberikan tekanan psikologis. Overthinking dapat menyebabkan gangguan kecemasan, depresi dan dapat berkembang ke penyakit mental lainnya. Kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik. 

 Overthinking perlu untuk diatasi. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengenal pemicu overthinking. Ketika cemas menyerang, meencoba untuk menganalisis dan mengevaluasi masalah yang terjadi serta mencari solusi lebih baik daripada berlarut-larut dalam masalah. 

 Pengambilan keputusan memang perlu dipikirkan baik-baik, tetapi terlalu berlarut-larut dalam memikirkan hanya akan menghabiskan waktu. Dalam pengambilan keputusan kita perlu untuk mengenal diri sendiri agar keputusan yang diambil kelak sesuai dengan diri kita. Ketika keputusan yang telah diambil ternyata tidak sesuai, maka mengevaluasi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lebih baik dari pada menyesalinya.

 Ketika pikiran mulai penuh, hal yang bisa dilakukan adalah mencari distraksi (pengalih) seperti bermeditasi, jalan-jalan ataupun melakukan hal yang disenangi. Menceritakan kekhawatiran ke orang terdekat dan terpercaya juga bisa menjadi solusi apabila diri sendiri tidak bisa menghentikan overthingking. Apabila overthingking sudah mengganggu kegiatan sehari-hari maka konsultasi ke tenaga ahli bisa menjadi solusi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE