Kesantunan berbahasa adalah sebuah tindakan seseorang dengan menunjukan bahasa yang baik dan benar dalam sehari-hari, baik saat menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis. Di zaman ini kesantunan berbahasa merupakan sebuah masalah yang penting dalam berkomunikasi.
Kesantunan berbahasa perlu diajarkan pada seseorang mulai dari usia anak-anak. Hal ini menjadikan perhatian karena seringkali ditemukan bahwa anak berbicara tidak dengan bahasa yang santun kepada orang lain dilingkungannya, anak-anak terbiasa dengan berbahasa yang cenderung kasar dan tidak pantas.
Sikap ini akan berdampak pada jiwa dan bahasa dari anak itu sendiri, sehingga perlu diperhatikan kembali peran orang tua agar tidak berlanjut hingga dewasa. Fenomena kesantunan berbahasa pada anak semata-mata tidak begitu saja terjadi, tetapi melalui sebuah proses mulai dari pendidikan, keseharian dan peran orang tua.
Anak yang berbicara santun dapat dipastikan pendidikan, lingkungan, serta peran orang tuanya dalam keadaan yang baik. Namun, berbalik dengan fenomena yang sekarang terjadi. Banyak anak usia dini berbahasa tidak sewajarnya. Mereka lebih sering menggunakan bahasa yang tidak sopan dan terkesan kasar, bahkan tidak melihat umur dan dengan siapa mereka sedang berbicara.
Bila diamati pada media sosial misalnya, banyak ditemukan bahasa-bahasa yang cenderung kasar dan tidak santun. Contohnya adalah pada kolom komentar aplikasi TikTok dan Instagram, platform kedua media sosial itu sebenarnya digunakan untuk mengunggah sebuah momen seseorang dalam bentuk video maupun foto.
Namun seringkali kolom komentar platform tersebut dipenuhi dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas untuk didengar. Semisal saja kata anjay. Komentar ini seringkali terdengar disaat seseorang kaget atau mengaggumi seseorang tetapi kata tersebut tidaklah sopan jika digunakan pada semua orang bahkan igunakan sehari-hari.
Hal lain juga bisa ditemukan pada sinetron televisi, banyak adegan dan kata-kata yang tidak layak, sehingga hal-hal tersebut berdampak buruk pada anak dalam perilaku berbahasa. Sebagai orang dewasa kita tidak membantah bahwa masih banyak anak-anak yang berbahasa santun. Hal itu tidak bisa lepas dari lingkungan keluarga dan peran orang tua yang mendidik dalam berbahasa.
Keluarga dan orang tua yang senantiasa mengajarkan berbahasa santun kepada anak sepatutnya diapresiasi, sebab pada dasarnya orang tua sangat berperan penting dalam mendidik dan membiasakan anaknya agar selalu berbahasa yang santun di mana pun anak itu berada.
Peran orang tua dalam kesantunan bahasa sangatlah dibutuhkan, dengan perkembangan zaman yang mulai berkembang dan maju, banyak sekali faktor buruk yang memengaruhi bahasa santun, dengan adanya perhatian lebih dari orang tua dalam mendidik bahasa yang santun akan membuat mereka membiasakan diri berbahasa santun mulai dari umur anak-anak sampai mereka tumbuh dewasa, dengan hal itu, kesantunan bahasa akan bertahan dan terjaga pada lingkungan masyarakat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”