Pada Akhirnya Takdirku Bukan untuk Memilikimu, tapi Hanya Sebatas Mencintaimu

Sebatas mencintai bukan memiliki

Terkadang semesta seperti itu emang, sulit untuk ditebak, sulit diprediksi. Sesuatu yang kita anggap akan bertahan, tapi perlahan pergi tanpa alasan. Seperti kamu, kamu yang aku anggap akhir dari cerita cinta yang aku miliki, ujung dari perjalanan menuju bahagiaku, usai dari kisah panjang yang aku tempuh dengan berbagai cobaan dan rintangan. Nyatanya bukan.

Advertisement

Jika saja aku dapat mengubah takdirku, maka satu hal yang ingin aku sampaikan kepada Sang Kuasa yaitu untuk mengubah takdirku untuk memiliki kamu seutuhnya, bukan hanya sekedar mencintai saja. Namun apa dayaku, semua telah tertulis dan mungkin tak akan mampu dapat aku ubah, karena sejatinya, mungkin aku bukanlah orang yang ada dalam takdirmu sehingga kita tak akan pernah bertemu.

Sulit untukku terima awalnya, namun perlahan aku mulai mengerti, terkadang semesta emang sebercanda itu emang, hal yang kita inginkan, hal yang kita jaga dengan baik, sesuatu yang kita anggap milik kita, namun seketika waktu ia menghilang begitu saja.

Tapi, tak apa, aku mengikhlaskan kepergianmu. aku tak akan bilang itu salahmu ataupun inginmu meninggalkanku. Aku tahu, aku bahagia denganmu. Aku pun begitu, rencana kita pun sama yaitu ingin bahagia Bersama. Namun Tuhan memiliki ketentuan yang berbeda, hingga kita harus menyudahi cinta kita hanya sebatas cerita saja.

Advertisement

Jika kamu bertanya kepadaku, apakah aku sakit hati, tentu tidak. Aku hanya merasa kehilangan orang yang selama ini aku jaga, orang yang selalu tertawa, tersenyum dan memberiku semangat dalam hariku, sekarang tidak lagi, karena kamu telah bersama seseorang yang telah Tuhan pilih untuk menemanimu dalam halal lillahitaala.

Namun perlahan aku akan belajar melupakan itu semua, dan kamu tenang saja, bantu aku melupakanmu dengan kamu tidak mengingatku lagi. Jangan rindu, jangan merasa aku tidak baik-baik saja disini, karena kamu tahu, aku telah mencobanya sejauh ini berarti aku sanggup untuk menjalaninya.

Advertisement

Aku harap, kamu juga bahagia di sana, sebahagia apa yang pernah kamu rasakan denganku. Aku tahu kamu bisa, kamu bisa menjadikan dia orang yang bisa membuat bahagia bahkan lebih dari apa yang bisa aku berikan dulu kepadamu.

Tentang kata dan ucap yang pernah menjadikan kita berjuang untuk mengapainya, anggap saja semua telah lunas dengan kata akhir dari sebuah perpisahan kita. Aku telah mengikhlaskannya, dan maafkan aku tak bisa menepati janji itu dan aku harap kamu juga tidak ada rasa bersalah di hati untuk tidak memaafkanku.

Perlu kamu ingat satu hal dariku, terima kasih pernah membuatku bahagia dulu. Walaupun inginku selamanya denganmu, tapi takdir kita hanya dipertemukan dalam kisah cinta saja, namun bukan untuk mengikat hingga saling memiliki dalam ikatan suci Allah SWT.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jejak Rindu Di Telaga Nurani"

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE