Pandemi COVID-19, Kapan Akan Berakhir?

Kapan ya kita dapat beraktivitas seperti semula lagi?

Kapan sih, pandemi COVID-19 di Indonesia akan berakhir? Ya, pasti pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang sering ditanyakan masyarakat akhir-akhir ini. Karena setidaknya sudah sekitar sebulan lebih masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah dan sejumlah daerah sudah memberlakukan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar untuk mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 atau virus corona. Meskipun kita sudah sering mendengar prediksi tentang kapan berakhirnya pademi ini, tapi tidak ada yang tau pasti karena hanya predikisi jadi bisa benar dan juga bisa salah. 

Advertisement

Banyak para ahli memprediksi tentang kapan berakhirnya pandemi bahkan presiden Joko Widodo pun juga memberikan prediksinya. Presiden Jokowi menyampaikan tentang prediksi kapan berakhirnya pandemi COVID-19. Ia mengatakan bahwa wabah COVID-19 atau virus corona akan berakhir pada akhir tahun ini, dan ia juga mengatakan bahwa masyarakat tidak boleh terjebak dalam pesimisme sehingga tidak mampu memanfaatkan momentum yang akan datang.

Disisi lain pemerintah Indonesia juga memberikan memprediksi bahwa pandemi COVID-19 akan berakhir pada sekitar bulan Juni dan situasi akan kembali normal pada bulan Juli. Namun sepertinya prediksi akhir pandemi COVID-19 akan mundur lagi pada bulan September.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah universitas di Singapura, yaitu Singapore University of Technology and Design (SUTD) menyebutkan bahwa 97% kasus COVID-19 di Indonesia akan berakhir pada 6 Juni 2020 ini. Tetapi 100% kasusnya akan berakhir pada 1 September 2020. Penelitian dilakukan menggunakan Data-Driven Innovation Lab model susceptible-infected-recovered (SIR) dengan menggunakan data yang diperbarui dari seluruh dunia untuk memprediksi siklus kehidupan dan akhir dari pandemi di suatu negara.. Tetapi hasil dari penelitian ini digunakan untuk tujuan pendidikan dan penelitian, jadi kemungkinan bisa benar dan juga bisa salah. Professor Jianxi Lou yang terlibat dalam penelitian ini juga mengatakan bahwa penelitian mereka harus dilakukan dengan hati-hati. Karena jika terlalu optimis bisa melonggarkan disiplin individu dan memperpanjang keberlangsungan penularan COVID-19.

Advertisement

Dilansir dari situs resmi SUTD, sebenarnya prediksi pada dasarnya tidak pasti. Jadi pembaca harus berhati-hati dalam memprediksi. Terlalu optimis terhadap tanggal akhir prediksi dapat mengakibatkan longgarnya disiplin dan kontrol kita sehingga menyebabkan perubahan virus dan infeksi, dan harus dihindari

Hingga Kamis 7 Mei, di Indonesia setidaknya tercatat ada 12.438 kasus, sebanyak 2317 pasien sembuh dan 895 meninggal. Secara global tercatat ada 215 negara yang terdampak, 3.595.662 kasus, dan sebanyak 247.652 meninggal.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE