Pandemi Mengajarkan Keteguhan Hati Bangsa Ini

Indonesia Kuat Indonesia Sehat

Pandemi ini telah melanda bumi Indonesia lebih dari 8 bulan. Segala hal yang dulu terasa normal kian hari makin terasa asing. Seakan hal-hal itu jarang kita lakukan dan bahkan seakan tidak pernah dilakukan. 

Advertisement

Mengutip dari laman Satuan Tugas Penanganan Covid-19, bahwa data terakhir per tanggal 14 Desember 2020, kini Indonesia telah mencapai 623.309 pasien positif, 510.957 pasien sembuh, dan 18.956 meninggal dunia akibat Covid-19. Sungguh ironi yang membuat hati mengalami benturan rasa takut dan khawatir akan bayang-bayang Covid-19. Betapa banyak sektor-sektor pemerintah sempat mengalami kelumpuhan. Mulai dari sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan sebagainya. Namun, merekapun mulai bangkit seiring berjalannya waktu. Mall, cafe, restoran, dan tempat ibadah pun kini mulai ramai kembali. Dan belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim telah membuka kegembiraan yang besar bagi hati para orang tua di Indonesia terhadap pendidikan anak-anak mereka yang sempat terganggu selama berbulan-bulan akibat dampak dari Covid-19.

Meski tidak semua orang tua menginginkan anak-anak mereka kembali sekolah dengan bertatap muka, namun tidak sedikit pula orang tua yang mengeluh terhadap keterbatasan kemampuan mereka dalam mengajari dan membimbing anak-anak mereka di rumah. Mereka mengakui bahwa saat disekolah lah anak-anak mereka lebih memahami ilmu pengetahuan. Sedang di rumah, waktu anak-anak mereka banyak yang dihabiskan untuk bermain.

Lalu kabar gembira apa yang dibawa Bapak Nadiem Makarim, sih? Ya, kabarnya adalah bahwa di awal tahun 2021 nanti sekolah-sekolah akan kembali dibuka untuk para murid dapat belajar langsung dengan guru-guru mereka. Tetapi, meski sekolah telah diizinkan untuk beroperasi kembali bukan berarti ini akan berjalan normal seperti sebelum adanya Covid-19. Dalam hal ini, sekolah akan beroperasi dengan banyak ketentuan yang wajib dilakukan bila ingin melakukan pembelajaran tatap muka.

Advertisement

“Pesan yang terpenting di sini adalah, pembelajaran tatap muka artinya bukan kembali ke sekolah seperti normal. Ini sangat di luar yang normal, karena kapasitasnya hanya setengahnya dan tanpa ada aktivitas yang berkerumun lainnya. Dan yang ini makanya monitoring dari dinas (pendidikan), dari Pemda, dari Gugus Tugas (Covid-19) di setiap daerah ini luar biasa pentingnya untuk memastikan protokol ini terjaga,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melalui kanal Youtube Kemendikbud pada Jumat (20/11/2020) lalu.

Ini menandakan bahwa bangsa ini memiliki hati yang tangguh.

Advertisement


Bangsa ini memiliki hati yang tidak mudah rapuh. Bangsa ini memiliki harapan yang selalu utuh.


Meski telah berbulan-bulan berada dalam masa Pandemi, bangsa ini tidak pernah kehilangan harapan untuk kembali merasakan hal-hal yang dulu sempat mereka rasakan dengan normal. Mereka tetap semangat menjalani hari-hari meski selalu terbayang-bayangi oleh bahaya Covid-19 yang selalu mengintai diri mereka dalam beraktivitas. Inilah bukti ketangguhan hati bangsa ini. Mereka tetap bekerja, belajar dan beribadah sebagaimana mestinya walau dengan kondisi yang dirasa serba terbatas dengan bermacam-macam peraturan pemerintah yang ada. Namun, itu semua bukan berarti mereka dikekang oleh aturan.


Pemerintah melakukan itu semata-mata untuk menjaga para penghuni negeri ini tetap aman dan sehat.


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE