Pemutusan Hubungan Kerja, Terima Kasih Ramadan 2020 #RamadandiPerantauan

Suasana Ramadan yang berbeda

Momen Ramadan tahun ini yang paling dirindukan puasa sambil berangkat kerja, pulang kerja beli takjil beraneka macam, bangun sahur dengan mata yang masih mengantuk dan tidak bisa tidur setelah sahur karena harus berangkat kerja, apalagi THR-nya. Namun, Ramadhan tahun ini diawali dengan kabar pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan. Yang pasti membuat bingung, kesal dan banyak sekali hal-hal yang berkecamuk dalam pikiran. Seperti, uang makan bulan depan, bayar uang sewa kos-kosan, oleh-oleh untuk orangtua, dan angpau-angpau keponakan.

Advertisement

Siapa yang baik-baik saja setelah dirumahkan dan tidak mendapatkan pesangon? Dengan kata "dirumahkan" membuat bimbang untuk menentukan arah kedepannya karena status yang tidak jelas. Ingin rasanya menuntut perusahaan dengan Undang-undang yang ada namun, pihak perusahaan sudah menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan kompensasi apapun, perusahaan sudah mengambil keputusan terberat sekarang ini.

Oleh karena itu, dengan terpaksa menjual motor yang telah menemani selama hari-hari berkerja untuk tetap bisa bertahan sebagai anak rantau dan pengangguran. Tidak mudah juga, menjual motor di kondisi sekarang ini banyak orang yang juga membutuhkan biaya untuk hidup. Namun, siapa yang tahu bahwa tetangga kos-kosan akan membayar motor ini walaupun dengan dicicil separuh dibayar di muka dan separuhnya dibayar ketika selesai lebaran. Tidak apa-apa alangkah senangnya masih diberi rezeki dan kemudahan oleh yang Maha Kuasa.

Sedih? Pasti, karena tidak akan melakukan rutinitas seperti biasanya apalagi di perantauan seperti ini. Biasanya masih bisa berkumpul dan bertemu teman untuk berbagi bahagia dan saling bertukar cerita dalam bentuk buka bersama namun, kali ini dilakukan di tempat tinggal masing-masing. Dengan sering sendirian seperti ini hanya bisa membayangkan bagaimana pulang bertemu orangtua saling berpelukan, ramai suara saudara dan keponakan, makan ketupat dan opor, saling berkunjung dan saling memaafkan dalam suasana haru dan bahagia karena menyambut hari yang suci sedikit membuat tersenyum.  

Advertisement

Marah?  Tentu tidak, semuanya harus disyukuri Tuhan selalu mempersiapkan yang terbaik untuk hambanya. Bukankah sudah jelas bahwa bersamaan dengan kesulitan adalah kemudahan. Tuhan mendatangkan kesulitan dan juga kemudahan, hanya bagaimana cara untuk menyikapi persoalan ini apakah dengan terus mengeluh atau menjalaninya dengan mengambil pelajaran yanag berharga. Tuhan juga tidak membebani ujian diluar batas kemampuan hambanya.

Untuk Ramadan 2020, terima kasih karena menjadikan ibadah ini menjadi lebih khusyuk, berhemat dalam pengeluaran dan sabar untuk bisa bertemu orang-orang terkasih. Semoga kami tetap bersyukur, lekas bisa bertemu dengan orang-orang terkasih  dan berlapang dada atas takdir dari yang  Maha Kuasa kami yakin akan datang waktu yang indah setelah semua ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nothing is Impossible

CLOSE