Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Dampak terlalu sering menggunakan media sosial

Saat ini hampir semua orang di seluruh dunia menggunakan media sosial, baik dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan dari kalangan anak-anak sudah ada yang mempunyai akun media sosial pribadi. Lalu apa akibatnya jika kita terlalu sering menggunakan media sosial?

Advertisement

Media sosial merupakan sarana untuk saling berinteraksi anta rsatu sama lain menggunakan media digital. Media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia seperti Facebook, Whatsapp, Twitter, YouTube, Instagram dan aplikasi lainnya memang sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat di zaman 4.0 ini. Tapi perlu diketahui ada berbagai dampak buruk yang terjadi jika kita tidak bisa mengendalikan penggunaan media sosial.

Bagaimana dampak buruk itu bisa terjadi? Contohnya saat memakai platform Instagram dan Whatsapp tanpa disadari bahwa kita selalu mengecek setiap kali ada notifikasi masuk, walaupun sebenarnya pemberitahuan dari notifikasi tersebut tidak penting. Tetapi setiap kali mendengar sebuah notifikasi masuk dari handphone secara tidak sadar kita langsung mengecek pemberitahuan dari notifikasi tersebut. Hal itu tentu saja mempengaruhi psikologi kita, karena tanpa disadari kita sudah kecanduan media sosial.

Teknologi saat ini memanfaatkan data-data kita untuk mempengaruhi psikologi kita, para pelaku platform bisa melakukan apa saja demi mendapatkan uang. Platform yang sering kita pakai adalah platform yang gratis. Tetapi apakah sebenarnya aplikasi yang kita pakai itu adalah gratis? Jawabannya tidak. Mereka mendapatkan uang melalui iklan yang dipasang di media sosial.

Advertisement

Semakin sering kita terhubung ke dunia maya maka mereka akan  semakin sering memasang iklan untuk mendapatkan uang. Instagram, Facebook, Twitter dan aplikasi lainnya setiap waktunya menciptakan desain yang semenarik mungkin supaya penggunanya puas dari sebuah platform tersebut.

Contohnya di Facebook dan Instagram terdapat tombol “like” yang berguna untuk hal-hal positif seperti memuji sebuah kreativitas seseorang, tetapi justru sebaliknya tombol “like” menimbulkan berbagai masalah, seperti gangguan kecemasan dimana saat seseorang  memposting foto dirinya dan yang menekan tombol “like" tersebut hanya sedikit akan menimbulkan stress bahkan depresi, karena dia berpikir bahwa dia tidak menarik, cantik atau tampan. Bahkan dalam suatu kasus terjadi sebuah istilah baru yaitu “bullying body shaming”.

Advertisement

Media sosial juga menimbulkan perubahan perilaku kita menjadi orang yang angkuh, karena kita sering memamerkan hal-hal yang baru kita dapatkan walaupun asal-usul dari barang atau kejadian tersebut belum tentu sesuai dengan fakta yang ada. Media sosial juga membuat kita menjadi acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar karena kita terlalu fokus pada gawai sehingga kita menjadi pribadi anti sosial, tidak mau bergabung dengan komunitas di lingkungan sekitar kita.

Lalu bagaimana cara untuk mengatasi dampak buruk dari media sosial? Ada beberapa cara supaya kita bisa mengatasi dampak buruk dari media sosial yaitu nonaktifkan notifikasi diberbagai aplikasi yang kita download. Cara ini cukup efektif karena dengan kita menonaktifkan notifikasi yang ada di platform kita, maka kita tidak akan terfokus pada notifikasi tersebut atau sederhananya kita tidak selalu mengecek pemberitahuan dari media sosial kita.

Apakah ada cara lainnya? Beberapa orang berpendapat justru sebuah teknologi bukan sebuah masalah, padahal sebuah teknologi itu bisa menjadi sebuah masalah jika kita tidak bisa mengontrol atau mengendalikannya. Semuanya tergantung pada diri kita masing-masing, walaupun butuh proses yang cukup lama dalam menghadapi masalah ini.

Pentingnya akan sebuah literasi media karena jika kita tidak bijak dalam penggunaan media sosial maka bisa merugikan diri sendiri dan mengganggu kesehatan mental diri sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE