Pentingnya Komunikasi untuk Menjaga Kesehatan Mental Dimasa Pandemi

Komunikasi dan Kesehatan Mental

Masih teringat awal kasus Covid-19 pada bulan maret tahun lalu, terkonfirmasinya kasus pertama yang memasuki negara Indonesia. Tak terasa hampir dua tahun hidup dibawah bayangan virus Covid-19. Banyaknya berita buruk yang menyimpang terkait kasus Covid-19 memberikan kecemasan tersendiri bagi masyarakat. Belum lagi bagi korban yang dinyatakan positif covid-19 dan perlu menjalankan isolasi mandiri. Munculnya rasa cemas maupun takut adalah salah satu permasalahan yang dapat menyerang kesehatan mental. Yang terlebih parahnya dapat menyebabkan stress. Padahal kesehatan mental merupakan bagian penting dalam mewujudkan kesehatan secara menyeluruh. World Health Organization (WHO) juga menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan komponen yang melengkapi dan bagian pokok dari kesehatan.

Advertisement

Kesehatan mental yang baik dapat menunjukkan seseorang dalam kondisi prima. Untuk itu perlu diperhatikan agar tetap menjaga kesehatan mental. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental lebih mudah drop yang mengakibatkan memburuknya kesehatan fisik, khususnya bagi orang yang memiliki penyakit kronis. Ketika seseorang sudah merasa risau dengan permasalahan yang di hadapi, sangatlah perlu untuk menjalin komunikasi apalagi di situasi pandemi seperti saat ini. Dilansir dari Halodoc.com menjaga interaksi sosial sangat dibutuhkan untuk menangani stress, rasa cemas maupun takut.

Salah satu cara menghadapinya dengan menjalin komunikasi yang intim, yaitu dengan bercerita. Menceritakan masalah yang sedang dihadapi kepada seseorang yang dipercaya, dapat melegakan perasaan. Bahkan mereka mungkin saja memiliki solusi akan masalah tersebut. Selain itu memiliki quality time bersama membahas aktivitas menyenangkan, juga dapat meringankan beban pikiran. Apalagi saat ini sedang dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang berlaku sejak 3-20 Juli. Bahkan isunya PPKM akan diperpanjang. Dengan adanya pembatasan darurat membuat seseorang lebih lama berada dirumah, karena meminimalisir melakukan aktivitas diluar rumah. Sebab ini pula sebagian orang akan merasa stres.

Advertisement

Untuk itu selain menyibukkan diri dengan aktivitas positif, sangat penting juga untuk tetap menjaga komunikasi baik dengan keluarga, teman atau orang terkasih. Di masa karantina seperti ini, pikirkan jika hal ini merupakan kesempatan untuk mempererat hubungan dengan cara menjalin komunikasi yang baik. Sehingga meminimalisir terjadinya stres ataupun rasa cemas yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Setelah mengetahui bahwa komunikasi yang baik memiliki pengaruh penting akan kesehatan mental, maka perlu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi mengingat situasi pandemi seperti saat ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Walisongo Semarang

CLOSE