Pentingnya Menghitung Premi Asuransi Mobil Supaya Duitnya Sebanding dengan Proteksi

Saat mobil keluar dari garasi rumah, seketika itu juga risiko menabrak ataupun ditabrak terbuka lebar. Siapa yang bisa jamin mobil kesayangan antipenyok maupun baret-baret di sekujur bodinya? Sudah banyak cerita kan mobil dibaret Pak Ogah gara-gara dianggap ‘pelit’ kasih koin saat memutar balik?

Advertisement

Kebanyakan mikir risiko yang bakal menimpa mobil bisa mengurangi konsentrasi mengemudi. Hawanya deg-degan terus khawatir mobil kenapa-napa di jalan. Padahal rasa kekhawatiran berlebihan itu bisa diminimalisir bila mobil sudah diasuransikan.

Yup, asuransi mobil bisa membuat nyaman dan aman saat mengemudi. Biarkan perusahaan asuransi yang mengambil alih semua risiko atas kendaraan. Entah itu penyok-penyok ditabrak atau menabrak, baret-baret, kebawa banjir, sampai dicuri.

 

Advertisement

Mungkin sudah paham kenyamanan itu ada harganya. Si pemilik mobil bersiap membayar uang di depan untuk premi asuransi. Masalahnya itu ada dalam menentukan produk asuransi mobil yang tepat. Ini jadi pekerjaan rumah banget, mengingat di luar sana banyak variasi produk dan layanan asuransi mobil! Kebingungan ini yang jadi pangkal persoalan di mana banyak orang asal comot produk asuransi tanpa pertimbangan matang. Lagi pula banyak yang asal pasrah saja disodori paket asuransi saat membeli mobil.

 

Advertisement

Padahal penting banget untuk kumpulkan informasi tentang produk asuransi itu. Mulai dari reputasi perusahaannya, risiko yang di-cover, hak dan kewajiban nasabah maupun perusahaan asuransi. Termasuk juga menghitung premi asuransi mobil. Sebelum menentukan produk asuransi yang tepat, baiknya ikuti empat langkah pertimbangan ini:

 

1.Beli tunai atau kredit

Lazimnya kalau beli kredit maka asuransi mobil sudah menjadi satu kesatuan. Sudah begitu, sulit untuk menentukan sendiri produk asuransi karena biasanya perusahaan pembiayaan sudah ada kerjasama dengan perusahaan asuransi tertentu.

Kemudian komponen premi asuransi sudah jadi satu dengan total biaya awal atau down payment (DP) maupun angsuran bulanan mobil.

2.Mobil digunakan pribadi atau disewakan

Jujurlah pada perusahaan asuransi apakah mobil itu digunakan sendiri atau untuk kepentingan lain. Maklumlah, risiko mobil yang digunakan sendiri sama disewakan berbeda.

Bila terbukti mobil itu disewakan sementara saat pengajuan dinyatakan digunakan sendiri, wajar dong kalau perusahaan asuransi menolak klaim. 

3.Kenali reputasi perusahaan asuransi

Carilah informasi yang detail tentang perusahaan asuransi seputar layanan dan reputasinya. Jangan sampai keinginan memproteksi kendaraan malah jadi masalah baru lantaran salah memilih perusahaan asuransi. Mungkin bisa mengakses situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

4. Tentukan kebutuhan

Perusahaan asuransi selalu mendesain produknya semenarik mungkin. Ditambah lagi dengan embel-embel produk asuransi nomor satu di Indonesia.

Tapi itu belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita. Pilihlah produk asuransi yang relevan dengan kebutuhan dan tentu saja dari segi harganya.

Pada hakikatnya, asuransi mobil terbagi jadi dua dilihat dari jenis pertanggungannya.

Komprehensif/All Risk

Produk ini menawarkan semua biaya perbaikan kerusakan sebagian (partial loss) sampai kehilangan mobil akibat kecelakaan fatal sampai pencurian.

Total lost only (TLO)

Perusahaan asuransi hanya akan mengganti biaya perbaikan jika kerusakan di atas 70 persen dari nilai mobil. Di samping itu, produk ini juga meng-cover penggantian jika kendaraan hilang dicuri.

 

Simulasi perhitungan premi

Bila dikalkulasi dari segi nilai preminya, maka TLO lebih murah karena preminya sekitar 1% dari harga mobil. Sedangkan premi All Risk rata-rata sekitar 3% dari harga mobil. Wajar lebih mahal lantaran cakupan All Risk lebih besar dari TLO.

Dari sinilah cara mengukur proteksi yang tepat. Bila mobil sering digunakan tiap hari, alangkah baiknya mengambil produk dengan jaminan partial loss. Sebaliknya kalau mobil jarang digunakan, katakanlah mobil koleksi dan dianggap masih bisa diperbaiki sendiri, bisa memilih TLO. Sangat mudah menentukan premi asuransi mobil. Cukup kalikan saja harga mobil dengan rate premi yang ditentukan perusahan asuransi.

 

Contoh, perusahaan asuransi ABC menetapkan rate premi asuransi All Risk untuk mobil baru 3%. Maka premi asuransi mobil baru Toyota Yaris seharga Rp 200 juta perhitungannya Rp 200 juta X 3% = Rp 6 juta/tahun.

Ada beberapa perusahaan asuransi yang kasih diskon premi sampai 20%. Cuma cek dulu term & condition-nya. Misalnya apakah potongan itu turut menyunat fasilitas layanan?

Terkait sama pertanggungan juga, cek lagi apakah perlu lagi jaminan tambahan lainnya. Misalnya risiko banjir atau bencana alam, kemungkinan mobil jadi sasaran amuk huru hara saat lewatin aksi demonstrasi, atau proteksi juga terhadap pengemudi dan penumpang.

Ini kembali lagi pada tawaran dari perusahaan asuransi. Ada yang menyodorkan jaminan itu dalam bentuk paket, ada pula yang terpisah dengan bayar premi tambahan lagi.

Kembali lagi ke kebutuhan. Jika yang diperlukan adalah produk yang melindungi total loss dan partial loss, pilihlah yang All Risk. Di samping itu ingat juga bila mobil sudah dilengkapi aksesori tambahan yang bukan standar pabrikan seperti pelek racing, audio, cover jok, dan lain sebagainya. Informasikanlah ke perusahaan asuransi.

Jadi tak perlu repot lagi memproteksi mobil kesayangan. Sudah banyak produk asuransi mobil yang menjawab kebutuhan pemilik mobil.

Dengan asuransi yang tepat, maka semua risiko, entah gores maupun kebanjiran, yang mengancam mobil kesayangan diambil alih perusahaan asuransi

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE