#PerempuanDalamTulisan – Apakah Stereotip Soal Wanita Ini Masih Relevan di Zaman Sekarang?

Ladies, kali ini saya ingin membahas pandangan soal salah satu stereotip pada perempuan, yaitu: perempuan yang mendekati laki-laki duluan itu tidak baik (agresif, murahan, nakal, dsb).

Advertisement

Sebelumnya, saya ingin kutip dulu pengertian stereotip, karena sewaktu saya mengajukan pertanyaan pada beberapa teman tempo hari, ternyata Sebagian dari mereka sepertinya tidak paham stereotip itu apa.

Menurut KBBI, stereotip adalah: konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang subjektif dan tidak tepat.

Lalu dikutip dari wikipedia, stereotip adalah: penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotipe merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat.

Advertisement

Jadi dari penjelasan di atas kita bisa lihat kalau stereotip itu bersifat subjektif, menyederhanakan dan generalisir, jadi lebih banyak tidak tepatnya. Tapi, karena sering digunakan jadi terasa benar. Sebelum menulis ini saya menanyakan pada teman-teman stereotip soal perempuan apa yang menurut mereka aneh/tidakjelas/salah

Ini jawaban mereka:

Advertisement


perempuan lebih emosional daripada laki-laki.

perempuan selalu matre

perempuan yang sering nongkrong ama laki-laki pasti ga bener

blonde girl is stupid


Jawaban-jawaban lainnya tidak saya sebutkan karena jawabannya melenceng dari pertanyaan (sepertinya mereka tidak mengerti arti stereotip, hehehe).

Mungkin dalam pikiran kamu sekarang mulai bermunculan stereotip-stereotip lainnya yang sering kamu dengar. Dan mungkin kamu pun merasa kalau stereotip tersebut tidak selalu benar. Lalu, bagaimana dengan stereotip perempuan yang mendekati laki-laki duluan itu tidak baik?

Saya tidak tahu sejak kapan dan dari mana asal stereotip ini, bahkan ada yang melogikakannya dengan fungsi sel telur dan sel sperma, dimana sel telur hanya menunggu sel sperma datang untuk membuahinya. Tapi ladies, ingat juga kan kalau sel telur itu juga tidak bisa (berhak) untuk memilih sperma mana yang boleh masuk ke dalam sel telur? Sperma mana saja yang bisa lebih dulu masuk ke dalam itu lah yang harus dia terima. Hehe

Ini adalah stereotip kuno yang ironisnya sampai saat ini masih sering dijadikan pedoman para perempuan dalam hubungan percintaan. Kenapa saya katakana ironis? Wanita sudah sejak lama menginginkan kesetaraan gender dengan laki-laik bukan? Saya yakin Sebagian besar Wanita Indonesia mengidolakan RA Kartini yang memperjuangkan Pendidikan dan kesempatan yang sama untuk para Wanita Indonesia.

Wanita ingin mendapat kesempatan pendiidikan yang sama, dan saat ini kita bisa menempuh Pendidikan setinggi-tingginya. Wanita ingin bisa mencapai karir tertinggi di bidang yang dia sukai, dan kini kita lihat sudah banyak direktur dan pemimpin Wanita. Wanita ingin kesetaraan gaji, dan sekarang system gaji sudah tidak melihat gender.

Tapi entah kenapa untuk urusan percintaan seolah-olah Wanita lupa pada kesetaraan yang diperjuangkan itu. Mereka selalu ingin didekati duluan, dibayari (saat kencan), tidak mau proaktif, tidak mau menyatakan cinta duluan. Kamu bisa melihat juga sisi ironisnya?

Tapi kan… nanti… dan sederet kalimat penyangkalan lainnya yang mungkin saat ini bermunculan di pikiran beberapa dari kamu yang sedang membaca. Hehehe…

Ladies, coba deh ingat-ingat yang melarang-larang kamu untuk mulai mendekati duluan itu teman Wanita atau pria? Saya yakin kebanyakan akan menjawab Wanita. Saya lihat justru Wanita lah yang terlalu banyak overthinking dan membatasi diri mereka sendiri dengan keyakinan lama yang sudah usang dan tidak lagi relevan dengan jaman sekarang.

Coba kamu tanya ke teman-teman pria, Apa mereka akan menganggap rendah Wanita yang mendekati mereka duluan? saya yakin Sebagian besar (atau malah semua) dari mereka akan menjawab tidak. Justru sebaliknya mereka akan senang mengetahui ada Wanita yang proaktif mendekati atau menunjukkan ketertarikan pada mereka dengan jelas kok.

Kalau kamu takut mendekati duluan karena tidak mau dianggap agresif atau murahan, kamu perlu tau, mendekati itu sama dengan proaktif. Proaktif itu bagus, dan proaktif tidak sama dengan agresif apalagi murahan. Kamu bisa google-ing kok untuk cari tau bedanya. Hehehe

Di jaman social media dimana banyak sekali kesempatan dan waktu yang terasa makin terbatas seperti saat ini, saya lihat pria tidak lagi mau membuang-buang waktu mengejar wanita yang terlihat tidak responsive dan jual mahal (kecuali Wanita itu sangat cantik atau punya sederet value lainnya mungkin).

Kenapa? Karena mereka punya banyak (sekali) pilihan! Apalagi kalau pria tersebut high value. Pasti di sekelilingnya banyak sekali Wanita yang ingin menjadi pacarnya. Nah ladies, menurutmu mana yang akan pria tersebut pilih, Wanita yang sejak awal menunjukkan ketertarikan padanya, atau Wanita yang sok jual mahal dan tidak mau proaktif? Silakan dipikirkan.

Saya harap tulisan ini bisa sedikit membuka pikiranmu soal stereotip Wanita tidak baik mendekati duluan yang selama ini kamu yakini.

Kalau kamu saat ini mulai merasa, iya juga ya, ga ada yang salah kok dengan mendekati duluan tapi masih bingung mulainya bagaimana, saya sudah pernah kok tulis artikel bagaimana mendekati pria tanpa terlihat murahan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

menulis itu hobi dan tempat curhat terbaik

CLOSE