Pergilah, Karena Pernikahan adalah Seindah-Indah Akhir Cerita!

Sungguh. Ada sesak di dada menerima selembar kartu berisi tanggal pernikahanmu. Kutatap matamu lekat-lekat. Begitupun matamu padaku. Entah ada kalimat apa di sana, aku tak ingin tahu. Yang kutahu, aku harus sekuat tenaga menahan panas di bola mataku. Jangan sampai bulir air itu menggenang, apalagi keluar dari kelopak mataku.

Advertisement

Jangan.

Jangan sampai.

Aku seharusnya mendukungmu. Mendukung kebahagiaanmu. Kebahagiaan yang kau pilih lebih dulu sebelum kembali bertemu aku.

Advertisement

Tidak ada yang terlambat menurut Tuhan. Aku denganmu memang tidak ada dalam takdirNya. Bukan karena kita terlambat mengakui perasaan.

Entah apa yang kau rasakan, kudengar jelas jantungmu berdegup kencang saat lengan besarmu menenggelamkan wajahku di dadamu. Kau memelukku. Sangat erat. Degupanmu itu, entah karena melihatku yang menahan sesak. Atau kau memang juga terasa sesak. Yang terakhir itu aku tak yakin, karena bahkan seluruh hatimu bukan untukku. Entahlah aku ada di sudut sebelah mana. Entahlah cerita denganku kau simpan di ruang yang mana. Untuk apa aku tahu. Tidak ada gunanya. Entah di ruang bahagia ataupun luka, tetap saja yang terasa di hatiku adalah goresan luka.

Advertisement

Bahkan di hatiku, rasa padamu sampai saat ini masih saja bias. Entah sekedar suka atau sudah terlanjur cinta. Yang pasti keduanya harus berakhir sama; kau dan aku tak bisa jadi kita. Aku tak pernah paham atmosfer apa yang terasa tiap kali di dekatmu. Seperti sedang dipayungi saat awan tengah kelabu. Rasanya tenang, karena bahkan bila hujan turun ada kau yang memayungiku.

Tapi gelegar petir menakutkanku. Angin kencang membuat hujan membasahiku. Lalu apa gunanya payungmu? Hanya ketenangan semu.

Pergilah. Pernikahan adalah seindah-indahnya akhir cerita. Kau sudah lebih dulu mengajak dia. Kau sudah lebih dulu menawarkan dongeng indah padanya. Dan itu adalah seromantis-romantisnya ungkapan cinta. Apapun yang pernah kau lakukan padaku, semanis apapun lakumu padaku tidak akan bisa mengalahkan keromantisan ajakan nikahmu padanya. Pergilah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perempuan akhir zaman yang semoga gak kebawa arus zaman dan tetap di jalan Tuhan

CLOSE