Untukmu Lelaki yang Datang dengan Kepastian, Maaf Aku Belum Mampu Memutuskan

Untuk kamu lelaki yang datang membawa kepastian. Terima kasih telah menghiburku dari luka dan kesedihan. Menemani dan membantu mengobati luka yang dalam. Teman lama yang datang bak malaikat. Memberi perlindungan dan bersedia mendengar segala keresahan. Aku nyaman bersamamu. Kamu pendengar yang baik. Kamu berlaku sopan dan menghormatiku. Kamu tidak berlebihan merespon setiap keluhanku. Sewajarnya tapi berkesan dan tidak mengurui ataupun mencela sikap salahku. Aku menghargai mu sebagai pendengar terbaik yang kumiliki. 

Advertisement

Untuk Kamu Lelaki Baik dengan Penuh Kedewasaan

Aku tidak melibatkan hati saat bersamamu. Aku sungguh mengganggapmu sebatas teman. Untuk saat ini hanya sebatas teman tidak lebih. Aku belum siap memulai sesuatu yang baru. 


Maaf jika ini mengecewakanmu, tapi aku tidak ingin memberimu harapan. Biar kau telan pahit ini sebelum harapanmu semakin besar padaku. 


Advertisement

Kamu datang di waktu yang tidak tepat.

Terimakasih untuk niat baikmu. Untuk kejujuranmu. Aku sangat terkejut dan terharu. Namun, maaf, aku butuh waktu. Entahlah apa namanya aku belum bisa menerka perasaanku sendiri.

Advertisement


Terlalu dini. Untuk membalas perasaanmu. Kamu hadir ditengah hati yang baru saja terluka. Di tengah aku patah hati. Di saat luka lama belum kering terobati. Aku tidak ingin terluka lagi dan aku pun tak ingin memberimu kecewa.


Aku takut kenyamanan ini hanya semu. Aku tidak ingin menyakiti seseorang yang telah menjadi penyelamatku. Aku tidak ingin memberi kecewa pada seseorang yang dengan tulus jadi penawar lukaku. Namun, aku juga belum bisa membalas perasaanmu. 


Aku tidak ingin menjadikan orang baik sepertimu sebagai tempat pelarian disaat aku sendiri masih menata kepingan hati yang berserakan. 


 

Terima kasih untuk segala pengertianmu. Sekali lagi maafkan aku. 


Beri aku waktu untuk mempertimbangkannya. Jangan paksa aku untuk memilih. Aku belum siap untuk memulai sebuah ikatan kembali. 


Terima kasih untuk kesungguhanmu. 

Aku terharu . Belum pernah ada yang memperjuangkanku seserius ini. Jika saja waktu mempertemukan kita lebih dahulu tak akan ada ragu aku memutuskan pilihan. 


Beri aku waktu untuk bertanya pada Tuhanku. Aku ingin melibatkan-Nya . 


Mengenalkanmu pada pemilik semestaku. Dia yang Maha Mengetahui mana jalan yang harus ku pilih. Beri aku waktu tapi jangan mendesak. Sebab aku bukan wanita yang suka dipaksa. Aku tidak ingin melangkah dengan banyak keraguan.


Jika kau keberatan. Ku persilahkan untuk pergi. Aku tidak mengikatmu untuk selalu 'ada' di sisiku. Kamu bebas untuk memilih. Dan aku baik-baik saja. 


Aku bahagia jika kau bahagia. Aku tidak ingin menjadi egois. Aku tidak memintamu menungguku. Aku perkenankan kau untuk pergi jika kau keberatan dengan keputusanku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita

CLOSE