Pada kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia yang kala itu dilatih oleh Coach Simon McMenemy harus menerima kenyataan bahwa mereka hanya menjadi tim juru kunci pada ajang tersebut. Pasalnya, dari 8 pertandingan yang telah dilakoni, Timnas Indonesia hanya berhasil meraih 1 hasil imbang dan 7 kekalahan dengan selisih gol (-22) memasukkan 5 & kebobolan 27. Hal tersebut tentu saja menjadi pukulan telak bagi pecinta bola Tanah Air dan juga PSSI selaku federasi.
Atas rentetan hasil negatif pada ajang itu membuat Simon McMenemy memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Hal itu membuat PSSI langsung bergerak cepat untuk mencari penggantinya. Ratu Tisha yang saat itu merupakan sekjen PSSI langsung bergerak mencari pelatih pengganti, salah satunya adalah pelatih yang berasal dari Korea Selatan, lantas Tisha langsung menghubungi KFA (Federasi Korea) guna melobi pelatih penuh pengalaman yang berasal dari Korea Selatan, Shin Tae Yong.
Pada akhirnya, Shin Tae Yong lah yang terpilih sebagai Pelatih baru Timnas Indonesia. Dengan bekal pengalamannya di Piala Dunia 2018 dan keberhasilannya mengalahkan tim kuat dunia, Jerman, diharapkan mampu memompa semangat Pasukan Garuda yang sedang terluka setelah hasil minor pada Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Setelah Coach Shin memegang kendali Timnas, ia kemudian mulai untuk memimpin latihan Timnas Indonesia, di mana menu latihan yang ia berikan terbilang ekstrem karena latihan tersebut menekankan pada fisik. Hal itu Coach Shin lakukan karena ia merasa bahwa fisik pemain Indonesia belum siap bersaing di kancah Asia.
Atas latihan yang begitu keras yang dijalani pemain timnas membuat salah satu pundit bola Indonesia, Bung Yuke ikut berkomentar, Anak kecil suruh gendong-gendongan,copot dengkulnya, hal tersebut tidak membuat Coach Shin patah arah, ia justru termotivasi untuk membuktikan kualitasnya, Hal itu ia tunjukkan saat Timnas Indonesia berlaga dalam Piala AFF 2020.
Dengan mayoritas pemain dibawah U-23, Timnas Indonesia asuhan Coach Shin berhasil memberikan sebuah kejutan dalam turnamen AFF 2020, di mana dalam turnamen tersebut Timnas Indonesia sukses mendapatkan posisi runner-up di bawah Thailand yang keluar sebagai juara. Bisa dibilang sebuah kejutan sebab banyak media di Asean yang meremehkan Timnas Indonesia karena mayoritas pemain yang dibawa adalah pemain muda yang minim pengalaman. Pecinta bola di Tanah Air pun turut bangga karena mayoritas pecinta bola sudah paham akan arti Percaya pada sebuah Proses bahwa sepakbola itu dibangun, bukan instan.
Setelah Piala AFF 2020 berakhir, tugas berat lainnya sudah menunggu Coach Shin yaitu Kualifikasi Piala Asia. Setelah sukses mengalahkan Chinese Taipe tim asuhan Shin Tae Yong masih harus menghadapi tim-tim kuat Asia guna memperebutkan 11 tiket lolos tersisa untuk ikut Piala Asia 2023 yang akan digelar di Qatar tahun depan. Besar harapan pecinta bola Indonesia agar Timnas asuhan Coach Shin mampu merebut satu tiket menuju Qatar.
Perjalanan Coach Shin berlanjut pada kualifikasi Piala Asia 2023 yang dipertandingkan di Sheikh Jaber Al Ahmad International Stadium dimana timnas indonesia tergabung ke dalam grup neraka yang berisi tim-tim kuat macam Jordan, Kuwait, dan Nepal. Alhasil Timnas harus ekstra berjibaku dalam babak ini, banyak supporter Timnas yang pesimis dengan hasil yang akan di dapat. Namun, Tuhan berkehendak lain, sempat kalah 0-1 dengan Jordan, Timnas berhasil memanfaatkan 2 laga lainnya melawan Kuwait dan Nepal dengan hasil kemenangan (2-1) dan (7-0), hasil ini tentu sudah cukup untuk membawa Timnas melaju ke babak grup Piala Asia 2023.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”