Perjuanganku Ingin Masuk Sekolah Kedinasan. Meski Akhirnya Takdir juga yang Menentukan

Pejuang sekolah kedinasan

Aku ingin sedikit cerita kepada kalian semua yang ingin masuk STAN ataupun sekolah kedinasan lainnya. 

Advertisement

Waktu SMA lebih tepatnya kelas 10, aku sangat ingin masuk IPDN rasa inginku semakin menjadi-jadi. Mulai saat itu aku mencari informasi tentang IPDN dan mulai belajar baik fisik maupun akademik, akan tetapi karena gigiku tidak rata dan bolong. Akupun berpindah haluan ke STAN mulai kelas 11 akhir dan mulai belajar keras agar bisa membahagiakan orang tua. Akan tetapi padasaat pengumuman masuk pemeringkatan SNMPTN, mulailah aku dilema apakah aku harus lepas relakan SNMPTN/ STAN?

Aku pun salat tahajud dan memohon petunjuk dan esokan harinya aku pergi ke ruang BK dan mencabut SNMPTN. Rasanya ya sakit pedih nggak rela, tapi mungkin ini yang terbaik dan di situlah aku mulai lebih giat untuk masuk STAN. Setelah kegiatan kelas 12 selesai aku mulai latih fisik terus dan terus.

Selain itu awal aku pindah haluan STAN aku pun mulai mengikuti les khusus masuk STAN yang jutaan mungkin dengan tambahan les tersebut dapat mempermudah aku. Setiap hari setelah pulang sekolah aku langsung pergi berangkat les di Pekalongan dan selalu diantar oleh ayahku. Setiap di jalan aku selalu berharap semoga aku bisa membanggakan orang tua dan bisa mengangkat derajat mereka. Tiap hari berangkat pagi pulang maghrib, dan melanjutkan belajar untuk pelajaran hari esok disekolah. 

Advertisement

Akan tetapi, kondisi yang tidak diinginkan semua orang datang dan mulai sejak adanya pandemi Covid-19 kemana-mana susah dan beberapa hari kemudian mendapatkan kabar bahwa STAN tahun ini tidak membuka pendaftaran dikarenakam beberapa hal. Dengan adanya kabar tersebut membuat hati saya hancur sedih dan semangat saya mulai hilang, entah harus bagaimana lagi saya yang ada di pikiran saya sia-sia perjuangan saya belajar saya sampai saya merelakan SNMPTN saya.

Ya, memang semuanya itu tidak ada yang tahu dan pasti tidak diinginkan. Tapi saya mencoba bangkit dan berjuang kembali. Dalam hati saya berkata, tahun depan kamu bisa dan akan bisa. Mulai sejak itu saya membagi waktu belajar kuliah dan juga belajar persiapan kedinasan tahun lalu. Untuk kalian yang ingin mendaftar kedinasan. Tetap semangat tancapkan pada diri kalian apa yang mau kalian lakukan serta pikirkan matang-matang. Agar tidak menyesal di kemudian hari.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE