Potensi Bali Menjadi Provinsi Energi Bersih Melalui PLTS Atap

Tidak ada yang meragukan prinsip keberlanjutan yang dianut hampir seluruh masyarakat Bali. Masyarakat Bali terkenal sangat menghargai keseimbangan, sehingga mereka senantiasa menjaga hubungan ke Tuhan, manusia, dan alam. Jika kamu ke Desa Wisata Penglipuran, kamu akan bisa merasakan langsung bagaimana  manusia bisa berdampingan apik dengan alam. Luas Penglipuran adalah 112 hektar, dimananya 45% merupakan hutan bambu yang merupakan kawasan resapan. Area hutan bambu dibiarkan tumbuh untuk memasok air bersih sekaligus energi bersih bagi kurang lebih 985 penduduknya. Meski lalu lalang wisatawan dari berbagai belahan dunia datang, keselarasan alam ini tidak bisa diganggu gugat. Tentu, Penglipuran hanya lah salah satu cuilan kecil.

Potensi pulau Bali menjadi provinsi energi bersih secerah sinar matahari yang menghangatkan bumi. Ya, energi matahari adalah salah satu sumber energi baru dan terbarukan yang paling bisa diaplikasikan menuju cita-cita Bali sebagai provinsi energi bersih. Melalui teknologi panel surya, Bali berpotensi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sebesar total 236 MWP di tahun 2025 mendatang, yang mampu menghasilkan energi bersih sebesar +/- 37,600,000.00 kWh.

Kabar baiknya, potensi sebesar ini turut didukung aksi pemerintah daerah juga. Jadi, melalui visi Pembangunan Daerah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Gubernur mengeluarkan Pergub Bali No 45 Tahun 2019 membahas tentang pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru, dimana salah satunya adalah mendorong pemanfaatan PLTS Atap. 

PLTS Atap saat ini menjadi pilihan alternatif untuk mengedukasi masyarakat gotong royong menyukseskan agenda transisi energi di Indonesia. Dilihat namanya, tentunya PLTS ini cukup diletakkan di atap bangunan (rumah, kantor, gedung lainnya) yang telah tersedia. Kemudian, dengan pemilihan instalasi model on-grid, masyarakat bisa mempunyai sumber energi listrik sendiri yang masih tersambung jaringan PLN. Saat matahari bersinar cerah, PLTS Atap akan bekerja maksimal menyerap panas matahari sebanyak-banyaknya. Nantinya, kelebihan produksi listrik yang dihasilkan PLTS Atap bisa diekspor alias dijual ke PLN dalam bentuk kredit pembayaran bulan berikutnya. Ini dia kelebihan paling penting saat memutuskan memasang PLTS Atap, yakni efek penghematan biaya listrik hingga 50%. Saat malam hari atau cuaca sedang mendung, masyarakat tetap bisa teraliri listrik dengan sumber PLN.

Akhir tahun 2019, terdapat 551 hotel berbintang di pulau Bali. Belum lagi hunian menengah atas yang menjamur di Bali. Karakteristik masyarakat Bali yang terbuka dengan ekoliterasi akan sangat membantu percepatan menuju provinsi energi bersih.

Namun, perlu dihimbau untuk masyarakat yang berminat beralih ke energi bersih melalui pemasangan PLTS Atap, agar mampu memilih komponen dengan kualitas baik. Misalnya, panel surya yang merupakan komponen penting dalam instalasi PLTS Atap. Masyarakat harus tahu bahwa sekarang pemerintah telah mewajibkan pencantuman label SNI pada panel surya yang beredar melalui Permen ESDM No 2 Tahun 2021. Utomo SolaRUV memelopori panel surya ber-SNI dan menyediakan tipe panel surya Monocrystalline 450 Wp dan 540 Wp, yang bisa diakses mudah masyarakat melalui e-commerce favorit masing-masing.

Komitmen Provinsi Bali menjadi provinsi energi bersih patut diacungi jempol! Sebagai destinasi pariwisata internasional, masyarakat Bali menjadi contoh provinsi lain bahwa perputaran ekonomi selayaknya diimbangi dengan kontribusi terhadap lingkungan.