Alasannya karena mereka begitu kesakitan, sehingga jadian terasa satu-satunya jalan move on dan bahagia instan. Semakin cepat menggandeng pasangan baru, semakin cepat pula luka di hati menutup. Kalau perlu, putusan di pagi hari dan dapat pasangan baru sore nanti.
Masalahnya, segala macam proses penyembuhan membutuhkan waktu untuk benar-benar pulih. Jika kamu mengidap demam atau flu, dokter pasti menyarankan istirahat berhari-hari sampai sembuh. Tidak ada pil ajaib yang langsung menyembuhkan penyakit dalam sekali telan.
Hal yang sama berlaku saat putus cinta. Perasaan kamu yang lagi sakit awut-awutan perlu waktu untuk sembuh. Mustahil ada obat, teknik, dan jampi-jampi yang bisa menyembuhkan patah hati sekarang juga.
Kalau sakit fisik, kamu bisa sabar menanti berhari-hari sampai sembuh. Tapi kalau sakit hati, kamu akan mendadak berubah jadi makhluk paling tidak sabaran di muka bumi. Masa bodoh dengan proses, pokoknya yang kamu ingin hanyalah sembuh secepatnya.
Putus cinta adalah salah satu fase sulit dalam kehidupan, khususnya dalam hal percintaan. Membiasakan diri untuk hidup tanpa dia yang sebelumnya selalu ada takkan pernah mudah. Tapi, namanya fase pasti hanya berlangsung sementara. Akan ada saatnya kamu move on, merasa jatuh cinta lagi, dan mungkin patah hati lagi.
Menurut seorang psikolog asal New Jersey, menjalin hubungan baru langsung setelah perpisahan membuat kamu lebih cenderung berakhir dengan orang yang salah karena tidak memberi otak cukup waktu untuk ‘detoks’ dari sang mantan.
Dr. Danielle Forshee mengatakan "saat putus cinta tubuh akan mengalami pengurangan hormon cinta yang dilepaskan otak saat jatuh cinta secara drastis. Mereka yang tidak memberi cukup waktu untuk melatih tubuh menjalani hidup tanpa hormon tersebut, membuat diri mereka rentan untuk memulai hubungan baru yang salah".
Well, yang terpenting untuk dilakukan saat kamu patah hati adalah sembuh dari patah hatimu dahulu. Punya pacar baru sebagai pengganti tak bisa jadi indikator move on. Malah sebaiknya kamu tak perlu langsung berkomitmen setelah utus. Pastikan bayang-bayang tentang mantan hilang sepenuhnya dahulu. Apapun masalah yang menyebabkan putusmu, jika terburu-buru jadian dengan orang lain, langsung maupun tidak langsung kamu akan membandingkan dia dengan mantan. Ini akan membuat pasangan barumu merasa tak nyaman.
Kamu bisa jadi juga belum menyiapkan perasaanmu untuk pasangan yang baru ini. Kamu cuma takut bila menjomlo kelamaan bisa memperparah luka infeksi di hati. Kamu pikir dengan berpacaran, hidup jadi indah dan berwarna-warni pelangi. Hasilnya, kamu mendekati siapa saja lawan jenis yang tersedia. Bahkan tidak menutup kemungkinan kamu langsung menembak gebetan di kencan pertama. Urusan cocok-cocokan jadi masalah belakangan. Yang penting jadian dulu biar tidak tersiksa bayangan mantan melulu.
Jangan dikira dengan jadian lagi kamu bisa multitasking antara menjalin hubungan baru dengan menyembuhkan diri. Kamu membutuhkan waktu sendiri untuk penyembuhan batin. Karena itu jangan terburu-buru memutuskan untuk langsung menerima cinta baru dalam kehidupanmu.
Tidak ada yang menyarankan untuk segera memiliki kekasih baru pasca putus cinta. Namun, bukan berarti kamu harus berlama-lama terjerat dalam cinta yang lalu. Bagaimana pun sakitnya putus cinta, kamu harus menyiapkan diri.
Ya, Meditasi. Kita juga perlu menenangkan pikiran. Kamu cukup duduk di tempat yang damai dan fokus pada nafas. Jika kenangan yang tidak menyenangkan tentang mantan muncul ke dalam pikiran–akui–kemudian kembali fokus pada nafas. "Kamu melatih pikiran agar tidak terlalu reaktif secara emosional.
Dengan demikian, Kamu memiliki kontrol penuh untuk move on dan enggak memikirkan dia lagi. Namun buru-buru jadian juga tidak baik untuk batin kita yang masih terluka. Berikan kesempatan untuk hati agar sembuh dulu baru setelah itu mulailah mencari pasangan yang terbaik untukmu. Kamu harus tau karaktermu, merefleksikan diri, mulai dari kelebihan dan kekurangan, sehingga kita bisa jadi lebih dewasa dalam hubungan selanjutnya. #putuscintaÂ
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”