Puisi 1 :
Naluri yang Bersemayam
Semilir angin pagi ini, ada sedikit cerita tentang teduhnya menjalani hidup…
Ada tatapan masa indah yang kini bersemayam…
Siapa yang tau, siapa yang peduli…
Nafas jiwa yang penuh sesak ini…
Siapa jua yang melihat, hati yang sedang tersayat ini…
Siapa yang dengar, mulut haus berkoar…
Hidup seperti apa lagi yang sedang menerpa…
Apa yang sudah melewatiku?
Apa saja, tidak hanya kehidupan, perasaan, atau hanya sekedar wacana…
Semilir pagi ini kembali menyadarkanku…
Alunan kasih seperti putihnya susu…
Hati kadang menjadi senang…
Oleh bayang yang sesekali terang…
Sesuatu yang jelas namun selalu terkenang…
Dear jiwaku, tabahkan dirimu layaknya raga yang kau huni…
Biarkan cerita ini jadi lukisan buram di dindingmu…
Biarkan hanya waktu yang membagikanya untuk di tinggali…
Seperti siang tak meminta didengarkan, dan seperti malam yang datang menggantikan.
Oleh : Salsabillah Cindera Tinur
Puisi 2 :
Aksara Luka
Masih adakah semilir layu membisik mesra…
Ketika aku menutup mataku…
Menolak untuk melihat cahaya dan tetap memilih pada kegelapan…
Cahaya itu seolah membakar kulitku dan membutakan mereka…
Bagaimana aku bisa lupa…
Hangatnya cinta jika sirna dari makna…
Yang selama ini menggenggam raga dan menyiksa jiwa…
Merasakan apa yang kurasakan…
Debar rindu mengalun tanpa jeda…
Kenang kisah, jelata nan terluka.
Oleh : Salsabillah Cindera Tinur
Puisi 3 :
Keteguhan
Terhanyut nya diriku bersama jiwaku malam ini seolah berjalan tak tertuju pada perhentian…
Rupa waktu menggelayuti akan sampai dam perhenti dimana jika tak tertambat pada satu ketetepan…
Seperti menghindar mencari celah untuk menelan pahitnya kenyataan…
Keraguan yang menghujam…
Membuat pemukulan panas jika sampai tak tertambat di tanjung pengharapan.
Oleh : Salsabillah Cindera Tinur
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Tim Dalam Artikel Ini
