#PuisiHipwee Semoga Kau Hilang dari Peradaban

Sejujurnya Aku Sudah Lelah dan Sangat Kecewa


Semoga Kau Hilang Dari Peradaban


 

Aku memang jahat 

Hatiku retak 

Tubuhku tak kuasa kukendalikan

Jangankan berpikir dengan logika

Bicarapun aku tak bisa 

Rasaku ambyar, patah tak karuan

Beginilah seorang yang sudah kau tinggalkan

Terluka, sendu dan tak berdaya

 

Dulu aku berbeda

Irama hidupku dipenuhi kenangan indah

Semua dibuat kacau saat mengenalmu

Sebelumnya aku tak suka saat hujan tiba

Rintik airnya bisa menghentikan langkahku

 

Tapi tiba tiba aku diberi kesempatan

untuk berteduh bersamamu dibawah atap kayu mersawa

Momen sederhana yang membuat hatiku berbunga bunga

Aku selalu mencuri curi waktu melirikmu walau sejenak 

Rasanya seperti melihat purnama dalam kegelepan

 

Dulu kuharap kau selalu ada

Kini kudoakan kau hilang dari peradaban

Musnah dalam sejarah

Dan tak pernah kembali walau diinginkan

 

Itu karenamu membuatku terluka terlalu dalam

Mencintaimu bukanlah hal yang sukar

Melupakanmu lah yang menjadi petaka

Aku memang kejam tapi kaulah yang pertama berkhianat


 

Aku sudah sekuat tenaga memenuhi harapanmu

Tapi kau malah sibuk mendua

Yang kau hancurkan bukan mimpimu saja 

 

Tapi 

 

Harapan yang kubangun tinggi dengan kepercayaan yang kuberi

Semoga kau lekas menghilang

Dari peradaban yang kau bangun dari  kamuflase belaka

 

 


Sejujurnya Aku Sudah Lelah


 

Sejujurnya aku sudah lelah

Mencoba menggapai mu

Namun tak kunjung teraih

Rasanya seperti dijatuhkan

Dari ketinggian berulang kali

Namun tak kunjung mati

 

Sebenarnya aku sudah enggan berpikir

Semua tentang kamu 

Aku ingin kau pergi dari hidupku

Namun hatiku tak mau mengalah

Ia tetap bersikukuh tak ingin menjauh

Padahal aku telah menyadari

Tidak ada kesempatan membangun hubungan kita lagi

 

Aku ingin diriku,

Mampu berjalan sendiri

Tidak mudah terombang ambing

Hanya karena rayuan lewat senyum merekah mu

Aku tidak ingin bersedih

Dibakar cemburu dan menimbun amarah

Hanya karena melihatmu menggandeng tangannya

 

Aku sudah siap jadi kaca yang remuk

Aku pun siap untuk menerima kegelapan karena kepergian matahari

Aku juga siap menyingkir dari pandanganmu

Asal kau ajarkan aku 

Bagaimana mengikhlaskanmu mulai saat ini?

 

Aku tau bagaimana memulai sebuah hubungan

Tapi aku tak tahu bagaimana cara mengakhirinya dengan benar

Apalagi yang dibangun dengan harapan sepihak

Yang jauh terbang menjadi angan angan ku saja

 

Tolong katakanlah

Sebelum kau benar benar pergi dengan dia

Bagaimana caranya mengakhiri kenangan yang kudirikan dengan harap tinggi

Tanpa pernah kau lirik

Atau kau rayakan dengan aku untuk mencapai kata "kita"

 

Kau mungkin lelah bernegosiasi dengan hatiku?

Walau sepertinya egois 

Memintamu untuk bertanggung jawab

Atas rasa yang kuciptakan sendiri

Namun percayalah aku juga tak ingin seperti ini

 

Satu hal yang pasti, aku yang lebih merugi

Tersakiti lebih dalam dan menderita sepanjang hari

Sedangkan kau sedang menuai kebahagiaanmu kini

Dengan dia yang sudah menjabat

Sebagai kekasih hati

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Malu menujukkan paras Berani menjual kata-kata Tak ingin alay sendiri Akhirnya membagi rasa dalam puisi