#PuisiHipwee Senja Kesumba

Menikmati senja kesumba yang hangat!

Hujan

Advertisement

Awalnya, kau tampakan mega yang hitam

membinari kegelapan hingga ke ufuk

diiringi para suar dan dentumannya

Advertisement

yang terlihat dan terdengar hingga ke dasar Samudera.

Bahkan tak jarang, suar dan dentuman itu

Advertisement

seolah hendak mengadam karamkan apa yang ada.

Lalu perlahan kau hadirkan

sentuhan hasra lembut bak sutera

bersama para serayumu yang harum,

kemudian kabut putih nan suci

hingga pelangi dengan kirananya yang indah disetiap kesudahanmu.

tersirat dan tersurat,

"Fainna ma'al 'usri yusra. Inna ma'al 'usri yusra"

 

Lintang

Ku hanya ingin menengok langit pekat

berharap menemukan gugusan lintang yang indah,

namun seketika hasraku memuncak

tak kala terpaan serayu membawa aroma yang sempurna…

Sebenarnya ku tak peduli

tentang kabar sinarannya yang kian rimpuh, 

karena ini bukan cerita tentang para lintang.

Lintang itu akan musnah,

karena yang kekal hanya Sang pemiliknya.

Yang ku peduikan hanyalah

tak kala semuannya sirna,

apa yang ku punya?

Ingatlah, siapa yang paling baik amalnya,

bukan yang paling banyak, namun aku sering keliru.

 

Senja Kesumba

Tak kala sang surya mulai berpaling,

dan memanggil burung-burung yang berkejaran

bersama biru udara yang meluntur

ke peraduannya.

Dari muara dermaga

Ku dengar gumaman ombak mengeluhkan sepi

Ia bertanya kepada denyut waktu

mampukah untuk berpacu?

Hamparan pasir dengan kelesuan

hanya mampu diam, membenam kata-kata.

Ku saksikan kehadiran bau malam dan sorak jangkrik

yang semakin membuat sang ombak tak berdaya.

Dalam hati ku bertanya,

mengapa tak menyuskuri kala senja

padahal tibanya bersama sepi

selalu menghadirkan ketenangan.

Selamat menikamti senja kesumba yang hangat!

By. Noor Aysah

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE