Kamu
Bola mata coklat itu menatap begitu dalam
pandangan yang begitu mengisyaratkan kedamaian
Lengkung pelangi perlahan tercetak jelas diwajahmu
begitu meneduhkan
Aku menatapmu dalam diam
aku terpaku dalam satu titik.
tanpa aku sadari, perlahan kau masuk kedalam hatiku
mengisi setiap sudut ruang kosong di sana
Dan saat aku tersadar, kau sudah pergi tanpa pamit
meninggalkan jejak yang begitu jelas di dalam sana
kau pergi meninggalkan seutas benang yang diam-diam ku rajut menjadi rindu
rindu yang teramat dalam.
Lalu, sampai kapan kau akan pergi?
tak pernah ada yang menjawabnya
aku terus saja membuka mata
mencari keping-keping fakta tentangmu
jarak yang begitu besar di antara kita
membuatku sulit mencarimu dalam fakta
Adakah seorang yang lain?
adakah rindu yang lain?
segelumit pertanyaan terus menari di kepalaku
Tapi bagaimana mungkin aku tahu jawabannya
sedangkan aku tak pernah berani bertanya padamu
hanya aku, iya hanya aku yang terus mengamatimu
dan kau…..
mungkin tak sama denganku.
Fani Tan
Jatuh
Tanpa aku sadari,
kau perlahan masuk dalam diriku
Tanpa aku sadari,
aku mulai menjalin simpul-simpul rindu padamu
tanpa aku sadari,
aku mulai tenggelam dalam dekap rasa terhadapmu
Dan ketika aku sadar,
aku sudah terlalu jauh masuk kedalam dirimu.
aku sudah terlalu dalam jatuh dalam dekap perasaan kepadamu.
Sudah terlalu sulit bagiku untuk keluar,
walaupun kutahu rasa ini akan sia-sia saja
walaupun kutahu hanya aku yang memiliki rasa ini
walaupun kutahu, rindu yang kujalin begitu kuat hanya sia-sia
Lalu, bagaimana mungkin aku bisa berharap menikmati usia senja bersamamu
sedangkan kau, sedang asik merajut rindu yang lain.
lalu bagaimana mungkin aku berharap menikmati sarapan pagi bersamamu
jika kau sedang asik menikmati hembusan angin bersama yang lain
Aku… akui aku jatuh terlalu dalam,
dalam dekap perasaan terhadapmu
tapi tenang saja, aku tidak akan membebanimu
Fani Tan
Bisik
Aku tak bisa berbisik pada hujan
ingin rasanya aku menitipkan pada bulirnya rasa rindu ini
tapi, di sini sedang kemarau
tak ada hujan yang jatuh menyambut rinduku
Hanya ada angin,
yang pada hembusannya kutitipkan salam
aku selalu berharap deruhnya menerpa wajahmu dengan lembut
sembari berbisik di telingamu menyampaikan rindu ini
Aku tak tahu apakah angin menyampaikannya
dan membawamu kembali ke sini
tapi, aku tak ingin bertemu denganmu
Kau tahu kenapa?
karena aku tak ingin ada angin dan hujan yang lain yang ku titipi rindu
karena aku tak ingin ada cerita rindu yang lain lagi
aku hanya ingin bertemu denganmu dalam keadaan yang membuat kita satu.
Fani Tan
Senja Masih Bersamamu
Deruh angin berbisik merdu di telinga
membelai wajah dengan mesrah
berdamai dengan hiruk pikuk kendaraan di jalan
Aku terdiam menatap kedalam wajahmu
menanyakan pada diri sendiri
sudah berapa lama kita tak saling menatap?
sudah berapa lama kita tak saling berbagi senyum?
gurat wajah yang teduh itu, perlahan menciptakan lengkungan
Begitu indah, meneduhkan.
ku fikir senyum itu sudah tak sama lagi,
ternyata masih sama
Kau bagai senja yang begitu menenangkan
kau begitu damai
tapi penuh akan rahasia
Tapi aku selalu berharap senja selalu bersamamu
Fani Tan
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”