Pahamilah bahwa Rasa Sakit Bukan Kutukan, melainkan Pembelajaran tentang Pahit Manisnya Kehidupan

rasa sakit bukan kutukan

Kita seringkali merasa bahwa rasa sakit adalah kutukan. Padahal jika kita bisa menerima dan mau memahami, rasa sakit itu sendiri adalah sebuah pengingat dan pemberi kesadaran terhadap diri kita bahwa tak selamanya kehidupan ini berjalan mulus dan manis. Hidup pasti akan selalu ada tantangan dan rintangan bagaikan pohon, semakin bertumbuh tinggi maka semakin kencang juga anginnya. Itu adalah satu dari sekian banyak analogi mengenai kehidupan ini. 

Advertisement

Seperti pengalaman saya pribadi bahwa rasa sakit mampu membawa diri saya sampai kepada titik sekarang. Bisa dibilang ini  sebuah pencapaian yang cukup hebat bagi diri saya sendiri karena sebelumnya saya tidak pernah membayangkan semua ini terjadi secepat kilat. Semua ini berawal dari rasa sakit yang pernah saya alami dan saya rasakan. Saya mencoba menerima itu dengan ikhlas dan menjadikannya sebagai suatu penyemangat dan acuan untuk diri saya yang lebih baik lagi.

Saya yakin tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah merasakan sakit hati, tinggal bagaimana kita menanggapi dan memperlakukan rasa sakit itu sendiri. Apakah mau dijadikan sebagai musibah atau malah hikmah pemberi semangat, itu semua kembali lagi kepada kepribadian kita masing-masing.

Dari awal rasa sakit yang saya alami ini benar-benar membuat saya down dan tidak sanggup melanjutkan kegiatan karena hati serasa mengganjal dan jadi pengganggu di hidup saya. Namun, lama-kelamaan saya sadar, justru tidak ada yang bisa mengubah keadaan jika bukan diri kita yang mengubahnya. Karena itulah, atas kemauan atas diri saya sendiri.

Advertisement

Lekas bangkitlah semuanya karena badai pasti berlalu. Lagipula, semua hal yang ada di dunia ini adalah sementara. Semenjak dari kejadian itu saya merasa lebih semangat untuk membuktikan bahwa saya mampu melawan rasa sakit itu dan mampu untuk bergerak ke arah yang lebih baik lagi. 

Setelah semuanya perlahan saya lewati, saya pun akhirnya merasakan kebahagiaan yang justru berlipat ganda, yang bahkan belum pernah ada dipikiran saya sedikitpun. Saya merasa lebih dari cukup atas kenikmatan yang Tuhan berikan kepada saya. Akhirnya, orang yang pernah menyakiti saya pun menyesali perbuatannya. Saya tidak dendam sama sekali dengannya, justru saya menjadikan ini sebagai contoh bahwa tidak baik untuk menyakiti hati orang lain.

Saya percaya, Tuhan sudah mengatur dengan sedemikian rupa agar kita bahagia dan tentunya semua orang memiliki waktunya masing-masing. Maka dari itu, jangan pernah iri atas kebahagian orang lain, karena kita pasti akan mendapatkannya juga. Bersabar dan bersyukurlah, sebab Tuhan tidak pernah lelah membagikan kebahagiaan kepada hambanya.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE