Resensi Buku: Pejalan Anarki. Buku Ini Sangat Menarik Karena Banyak Memiliki Pesan Moral untuk Diri Sendiri.

Resensi Buku Pejalan Anarki

Advertisement

“Kejahatan dan kesia-siaan ada sebab manusia tidak sibuk dengan kopi, buku, dan cinta.”

Jazuli Imam

Buat kalian yang suka dengan petualangan dan jalan-jalan, kalian juga akan suka dengan salah satu buku karya Jazuli Imam ini. Buku berjudul Pejalan Anarki ini menjadi buku pertama milik Jazuli Imam. Mengambil tema pecinta alam yang dibalut dengan kisah cinta antara El dengan Sekar menjadikan buku ini begitu menarik. Berikut akan saya tuliskan mengenai identitas, synopsis, kelebihan dan kekurangan dari buku ini menurut saya:

Advertisement

Identitas Buku


  • Judul buku            : Pejalan Anarki

  • Penulis                   : Jazuli Imam

  • Penerbit                 : Djelajah Pustaka

  • Tahun terbit           : 2016

  • Jumlah halaman     : 400 halam

Advertisement

 

Sinopsis Buku

Buku ini mengisahkan romansa cinta antara El dan Sekar. Tidak hanya itu, buku ini juga menceritakan tentang kepedulian terhadap alam, lingkungan, dan manusia. Kemudian, bercerita tentang seseorang dengan ideolog yang kuat dan mempraktikan teori-teori pembelajaran, serta berani untuk memberikan kritikan dan menjadi orang yang berani menghadapi resiko, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.

Cerita dimulai saat laki-laki bernama El dan seorang perempuan bernama Sekar terlambat masuk pada mata kuliah ekonomi makro dan hal tersebut menjadi masalah yang serius. Hingga akhirnya membuat dua mahasiswa tersebut tidak bisa mengikuti satu semester yang baru saja berjalan. El kemudian pergi ke Rinjani yang selanjutnya disusul oleh Sekar dan akhirnya mereka berpacaran dan kembali ke Jogja. Hari-hari mereka kemudian diisi dengan berbagai kegiatan produktif dan kegiatan tentang cinta terhadap lingkungan.

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya mereka kembali mengikuti perkuliahan di salah satu universitas di Yogyakarta. Awalnya semua berjalan baik-baik saja, hingga akhirnya ayah Sekar sakit dan mengharuskan Sekar pulang ke Bandung. El kemudian menemani Sekar selama di Bandung, tapi hubungan mereka tidak mendapatkan restu dari ayah sekar. Selanjutnya, setelah mereka lulus, Sekar kabur dari rumahnya bersama El ke Surabaya. Hal ini dilakukan untuk menghindari perjodohan yang akan dilakukan ayah Sekar kepada putrinya.

Pelarian mereka tidak berjalan baik, banyak rintangan yang harus mereka hadapi hingga akhirnya mereka kembali ke Jogja. Mengetahui hal tersebut, Ayah sekar sangat marah dan menghampiri Sekar ke Jogja. Namun, saat ayahnya ke Jogja, El dan Sekar pergi untuk mendaki gunung Rinjani. Selepas turun dari pendakian, El mengantarkan Sekar ke Bandung. Sesampainya di Bandara di Bandung, El berpura-pura ke toilet yang ternyata meninggalkan Sekar. El menitipkan Sekar pada temannya yang juga merupakan teman Sekar bernama Rama untuk menikahi Sekar.

Kelebihan Buku

Buku ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:


  • Bahasa yang digunakan ringan, sehingga membuat buku ini mudah untuk dipahami.

  • Memiliki banyak pesan moral tentang kehidupan kita sebagai manusia, serta memberikan motivasi bagi pembacanya.

  • Terdapat kutipan di setiap babnya yang menjadi jembatan apa yang isi cerita dari bab tersebut.

  • Memiliki cerita yang kompleks, tapi tetap mudah untuk dipahami.

  • Mengandung opini dengan penjelasan yang logis akan suatu hal.

  • Cerita pada buku ini tidak membosankan karena ada bagian yang lucu hingga serius dan alur cerita yang jelas serta tidak mudah ditebak.

 

Kekurangan Buku

Kekurangan dari buku ini adalah ada beberapa puisi di dalamnya yang lumayan sulit untuk dipahami. Kemudian, sampul buku yang terdapat gambar bulan dan bintang menurut saya kurang sesuai dengan isi dan tema dari buku ini. Lalu, sampulnya bagi saya juga kurang menarik padahal isi buku ini sangat menarik.

Kesimpulan

Menurut saya buku ini sangat menarik karena banyak memiliki pesan moral untuk diri sendiri dan apa yang harus dilakukan untuk lingkungan serta sosial masyarakat. Walaupun bercerita tentang kisah cinta El dan Sekar, buku ini memberikan pesan yang baik untuk kita dalam menjalankan kehidupan ini. Menurut saya buku ini cocok untuk remaja mulai dari 18 tahun, dimana usia tersebut merupakan usia pencarian jati diri. Kemudian, di dalam buku ini ada beberapa kata dan adegan cerita yang secara tersirat sedikit vulgar. Oleh sebab itu, saya merekomendasikan buku ini mulai dari usia 18 tahun. Akan tetapi, walaupun terdapat sedikit cerita yang secara tersirat vulgar tidak menghilangkan pesan-pesan moral di dalamnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE