Ridha Allah terletak pada ridha kedua orangtua, karena Allah memerintahkan untuk mentaati dan menyayangi kedua orang tua kita. Bakti kepada orang tua memang selalu disambungkan dengan wujud ketaatan kita kepada Allah SWT.
Dalam lika-liku kehidupanku ada suatu momen benar terjadi keridhaan Allah itu merupakan keridhaan orang tua juga. Saat kelas 12 SMA aku mempunyai mimpi untuk bisa kuliah di UGM kampus idaman semua orang. Aku berfikir jika aku sekolah di sana akan membahagiakan orang tua karena UGM adalah universitas bergengsi TOP 3 di Indonesia, dan untuk biaya kuliah di UGM tidak dipungut uang pangkal menurutku itu akan meringankan beban biaya kuliah nanti, lagi pula biaya kehidupan di jogja sangat murah. Pastinya orang tua akan setuju jika aku kuliah di sana. Jika di lihat-lihat orang yang diterima di UGM adalah orang-orang yang hebat, pintar dan rajin. Maka dari itu aku bertekat untuk fokus dan rajin belajar agar impianku terwujud.
Menjelang pengumuman siswa eligible di sekolah, aku tidak termasuk siswa yang memenuhi syarat eligible karena nilaiku kurang memuaskan, saat itu aku sangat sedih karena teman temanku banyak yang dapat kuota eligible tersebut, tapi disitu aku tidak tinggal diam karena masih ada jalur tes utbk dari situ semangatku tumbuh lagi. Ketika menjelang pendaftaran utbk aku memilih biologi UGM sebagai pilihan pertama karena itu prodi favoritku serta universitas impianku dan sudah beberapa kali aku mendiskusikan hal ini dengan orang tua, serta berharap kepada Allah untuk dilancarkan dalam mengerjakan soal utbk serta bisa lolos utbk tahun ini.
Untuk memantapkan persiapanku menjelang utbk aku mengikuti bimbel yang diadakan dari sekolah dan aku pun mengikuti bimbel yang dari luar sekolah secara online. Suatu hari saat bimbel sore yang diadakan oleh sekolah, diakhir pelajaran guruku menyampaikan tips yang sering disepelekan oleh kebanyakan orang yaitu ridha orang tua, karena ridha orang tua ini benar benar berpengaruh pada kehidupan anaknya, guruku meminta agar kita selalu meminta ridha orang tua menjelang utbk nanti dan meminta ridha orang tua untuk memilih prodi yang tepat, setelah bimbel sore saat masih di pondok, aku menelepon orang tuaku untuk membicarakan prodi yang akan aku ambil dan ibuku memberi aku pilihan "kalau menjadi guru bagaimana?" katanya, berarti aku harus ambil prodi pendidikan dari pada prodi yang murni karena sangat ketat, dan aku tidak setuju dengan guru karena anggapanku guru itu gajinya sedikit.
Saat sudah selesai tes utbk aku merasa banyak soal yang sulit, dan merasa bahwa tidak bisa lolos utbk, ketika menjelang pegumuman utbk aku dinyatakan tidak lolos aku sangat sedih sekali, tapi ini belum berakhir karena masih banyak jalur mandiri yang masih buka aku harus bangkit ,lalu aku mendaftar mandiri UNS dan UNDIP, aku mengikuti tes nya yang lumayan susah. Ketika pegumuman ujian mandiri UNS aku diterima pendidikan kimia dan untuk ujian mandiri UNDIP aku juga diterima diprodi impianku yaitu biologi, saat itu aku senang sekali tapi bingung pilih yang mana karena prodi biologi Undip uang pangkalnya sangat tinggi sedangkan pada pendidikan kimia tidak, lalu aku memutuskan untuk ambil pordi pendidikan kimia aja karena biayanya terjangkau dan jarak Uns dari rumahku tidak jauh serta pada dasarnya ibuku menginginkan aku untuk menjadi guru lalu aku ambil saja prodi pendidikan kimia ini mungkin ridha ibuku sejak dulu ada di pendidikan kimia.
Nah, dari sini pelajaran yang dapat saya ambil yaitu untuk mengikuti apa yang dikatakan orang tua karena ridha orang tua itu juga ridhanya Allah. Lagipula Allah menyuruh untuk menaati setiap perkataan orang tua. Seperti dalam hadist Ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.  -HR Ath Thabarani.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”