Senja di Akhir Sore

Haiii…Bagaimana harimu hari ini? Kuharap baik-baik saja.

Kamu ingat saat kita pergi di sore hari ke tempat di mana langit menampakkan keindahannya dan tangan yang saling menggengam? Kita tersenyum bersama melihat senja kala itu. Yang ada di pikiranku aku tak ingin waktu cepat berlalu, bersamamu semuanya menjadi lengkap. Aku ingin waktu berhenti di situ untuk beberapa saat, mendengarkanmu bercerita tentang apa yang kamu suka dan tidak, melihat ekspresi wajahmu yang kadang tampak kesal, bingung dan lucu, menertawakan hal hal kecil yang membuatmu senang. Wah, sepertinya aku benar-benar masuk ke duniamu dan aku menyukainya karena aku bisa mendapatkan hal-hal baru darimu.

Kamu mengajarkan banyak hal yang sebelumnya aku belum mengerti, bagaimana bisa aku melupakan bagian itu? Hmm…. tidak terasa senja akan berakhir, tapi aku tidak ingin semuanya berhenti di situ. Saat langit malam datang dan bintang-bintang meneranginya, aku berkeinginan bahwa aku ingin menjadi bintang yang tidak akan meninggalkan langitnya.

Ketahuilah bahwa semua keindahan yang kulihat saat itu semakin lengkap bersamamu. Aku mulai memikirkan bagaimana jika kita terus bersama, apakah itu akan terus terasa indah memulai setiap harinya bersama rasa yang semakin tumbuh dan tumbuh. Wah, bisa dibayangkan senyuman itu akan terus terlihat setiap harinya.

Saat ini hal itu masih ada di dalam pikiranku dan selalu mengganggu. Mungkin belum sampai pada waktunya pikiran-pikiran itu akan memudar, tapi bagaimana bisa jika senja itu terus muncul di sore hari dan saat malam hari bintang bintang menampakan dirinya? Menurutku sepertinya ini terlalu sulit.

Aku mulai menyadari akan suatu hal bahwa tidak semua harapan yang sudah kubuat akan sesuai sebagaimana jalan cerita yang sudah kurencanakan. Itulah mengapa penting bahwa ada batasan-batasan harapan yang seharusnya tidak terlalu tinggi. Mungkin sebagian orang memikirkan bagaimana caranya agar harapan itu harus sesuai dengan apa yang kita bayangkan, tapi mereka lupa bahwa mereka bisa hancur dengan harapannya itu sendiri.Lalu, bagaimana untuk selanjutnya?

Mencoba menerima kenyataan dengan keadaan yang lapang dada dan sudah siap menghadapi apa pun harapan yang dibuat saat ini adalah hasil dari seleksi kepingan-kepingan harapan yang dikumpulkan dengan seisi jiwa, bagian risikonya pun sudah dipersiapkan tempat untuk menerimanya.

Semoga kamu selalu berada di tempat yang seharusnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Perempuan biasa yang kadang ada di pantai,gunung,dan cerita orang lain