Sekarang ini, kita telah lama melalui masa pandemi yang disebabkan virus COVID -19 ini. Kita tentunya tidak lupa dengan peristiwa awal munculnya virus tersebut pada bulan Oktober 2019 di kota Wuhan, China. Waktu terus berlalu, pada akhir bulan Maret 2020, pihak pemerintah akhirnya memutuskan untuk memberikan perintah agar segala aktivitas di seluruh Indonesia dilakukan secara WFH (Work From Home). Ini tidak hanya berlaku di negara kita, namun juga di seluruh dunia. Aktivitas secara WFH ini tentunya termasuk pada pendidikan yang berarti segala aktivitas belajar mengajar dilakukan dengan jarak jauh melalui perangkat teknologi yang ada, seperti HP dan laptop. Semua warga tidak diperbolehkan keluar-masuk dari tempat tinggalnya karena khawatir akan tertularnya virus COVID-19. Mau tidak mau para penduduk di seluruh dunia harus melalui masa-masa pahit ini.
Baru-baru ini, masa pandemi ini perlahan akan sirna. Hal ini disebabkan mulai meluncurnya vaksin yang dinilai benar-benar mampu mengatasi virus Covid-19. Vaksin tersebut memang tidak bersifat membasmi virus tersebut sepenuhnya, namun setidaknya mampu meningkatkan antibody yang mampu mencegah penularan virus tersebut. Semua warga di seluruh dunia melontarkan rasa bahagia lantaran vaksin sudah ditemukan dan siap untuk diluncurkan. Namun, tentunya vaksin tidak bisa sembarangan disuntikkan ke semua penduduk, harus sesuai dengan kriteria yang ada, seperti contoh harus berumur 17 tahun keatas, dan itupun masih harus melalui ketentuan yang ada. Setelah selesai divaksin, bukan berarti para penduduk benar-benar aman dari virus COVID-19. Mereka masih harus tetap di dalam tempat tinggalnya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang buruk. Proses vaksinasi pertama kali ditujukan kepada bapak Presiden, yaitu Bapak Joko Widodo. Setelah itu, proses tersebut dilakukan ke berbagai pejabat negara yang ada, kemudian kepada para tenaga kerja pendidikan, tenaga kerja medis, dan para public figure, dan akhirnya kepada para masyarakat awam.
Sebenarnya, proses vaksinasi pada saat ini saat ini menuai pro dan kontra oleh masyarakat. Pihak pro mengatakan bahwa proses tersebut sangat wajib untuk diadakan agar semua masyarakat lebih terjamin untuk terhindar dari virus COVID-19, sementara pihak kontra mengatakan bahwa proses tersebut terkesan terburu-buru karena mereka masih khawatir kasus virus COVID-19 masih belum reda dan masih ada kemungkinan untuk melonjak. Cukup banyak perbincangan mengenai proses vaksinasi ini di mata masyarakat awam. Mungkin dikarenakan datang secara tiba-tiba, tentunya mereka mungkin terkejut dengan hadirnya kabar tersebut.
Proses vaksinasi memang sebaiknya segera dilakukan. Hal ini dikarenakan kita sebagai manusia setidaknya harus berusaha untuk mencegah wabah penyakit yang sudah menyakiti dunia kita dalam kurun waktu yang sangat lama. Kita tentunya tidak bisa menunggu lebih lama dari ini. Banyak dari saudara-saudara kita yang merasa terbebani dikarenakan masa pandemi ini, seperti contoh keterbatasan ekonomi, tidak bisa bekerja secara bebas lagi, hingga di PHK. Jika ada kesempatan untuk mengakhiri masa pandemi ini, kenapa tidak? Berhasil tidak berhasil yang penting kita sudah bersedia untuk berusaha semaksimal mungkin walaupun harus memikul resiko yang tinggi.
Proses vaksinasi memang sepenuhnya tidak layak untuk dibatalkan. Masyarakat tentunya harus setuju dengan dijalankannya proses vaksinasi ini soalnya proses ini bertujuan untuk kesejahteraan bersama. Dan karena berjalannya proses ini, kita bisa menikmati kehidupan yang sudah kita rasakan sebelum adanya masa pandemik ini di masa mendatang, seperti halnya kuliah dan sekolah yang akan dibuka kembali pada bulan Juli 2021. Kita sebagai masyarakat hanya bisa mengharapkan yang terbaik bagi pemerintah dan tenaga kerja medis yang sudah mati-matian menyembuhkan masa pahit ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
