Seakan Tak Mampu Mengutarakan 5 Huruf Alfabet Ini. Ada Apa Denganku?

Rinai-rinai hujan turun secara membabi buta, ia menjatuhkan tiap-tiap bulir airnya setelah hampir sepekan hangat matahari begitu mencekam,yang sama dengan lima huruf alfabet yang tersusun menjadi satu kalimat yang menyeruak,bahkan berteriak.

Advertisement

Tak kunjung usai jeda ini,tak tahukah betapa tidak penting nya lima huruf alfabet ini yang hanya sekedar Rindu, bertemu lalu menjadi satu kalimat yang berpadu?

Mengapa pula,lima huruf alfabet ini menyapa seraya meramu pertemuan tetapi tak tersampaikan sepertinya sinyal 4.

Bahwa, sapaan hai, rindu tak berjumpa… mengapa menjadi kalimat yang sangat amat sulit untuk diutarakan. Hanya saja menjadi peneman permen di saku celana yang terpendam begitu saja

Advertisement

Rindu layaknya satu hal yang mustahil untuk diutarakan sebagaimana kita asing berada dekat kembali. Mengapa pula rindu terdiri dari lima alfabet yang bersatu. Bukankah kita tak perlu arti rindu?

Bukannya tidak perlu, hanya saja aku tidak mampu mengatakan lima huruf alfabet ini. Hanya saja bibir ini kelu, dan kembali mengambil jalan pintas yaitu menyimpannya dalam diam.

Advertisement

Puluhan hari hingga ratusan jam berlalu begitu saja, tanpa pertemuan yang terjadi di sudut favorit ruang singgasana. Puluhan upaya menjadi urung saat kita tercekat pada jeda-jeda yang terjadi di antara kita.

Lima huruf alfabet ini, kulayangkan sedemikian jauh pada langit-langit yang tidak kau tahu. Dibisikkan pada lembar-lembar malam, bahkan selepas puluhan waktu yang ditempuh teramat jauh. Terekam pada memoar, tidakkah pertemuan menjadi sangat amat berharga ketika bercengkrama bersama, canda tawa tercipta sehingga ketika terjeda lima huruf alfabet menjadi nyata terasa.

Aku kembali melangitkan angan, bila sesampainya lima huruf alfabet yang hanya sebatas rindu terdengar oleh telingamu. Melayangkan dekap di udara, menjadi upaya yang bisa dilakukan saat bicara tidak mampu diutarakan bahwa lima huruf alfabet ini ialah rindu yang sudah teramat pekat menyelimuti.

Rinai-rinai hujan meninggalkan genangan, pertemuan itu seperti genangan yang mengisi setiap lubang-lubang, yang memberi daya energi pada setiap insan. Melalui pertemuan, wajah muram terganti wajah berseri, yang hampir tidak berdaya karena menjalani hari yang berat kembali kuat layaknya baterai ponsel yang diisi daya baterainya.

Biarlah lima huruf alfabet ini memenuhi ruang agar setiap pertemuan kau menantikannya teramat sangat, karena tiada sempat ada kesempatan yang tercatat kali kedua terjadi sama

Ketika titik temu kembali, biarlah lima huruf alfabet ini bercerita. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hai, selamat datang diruangku 🌼. Aku blogger pemula yang selalu ingin belajar hal-hal yang baru 🙂

CLOSE