Sebab, Aku Masih Mengarungi Fatamorgana yang Kulihat Seperti Siluet Malam yang Akan Mendatangkan Fajar

Aku lupa mengapa dunia sempit sekali membuatku bernafas

Manusia memiliki zona masing-masing dalam prosesnya menuju sukses. Hal yang dipilih sebagai zona tersebut dikembangkan melalui daya serapnya menjalani kehidupan. Maka yang harus dipahami adalah bukan apa yang manusia telah gapai, tetapi bagaimana kekuatan yang ia bangun dalam prosesnya menuju kesuksesan. Menjadi manusia yang sukses bukan berdasarkan apa yang yang telah ia dapatkan, tetapi bagaimana cara dia mampu bertahan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Sebab, apa yang kita telah ia dapatkan bisa menjadi hilang sirna, tapi bertahan dalam mencapai kesuksesan adalah sebuah pilihan. So, create your own success by what do you want. Mengapa harus mengukur sukses dari melihat orang lain, sedangkan yang merasakan adalah kita. Kita yang merasakan lika liku dalam meraih bintang yang berkedip manis didepan mata.

Advertisement

Pagi yang tidak pernah seterang pagi ini. Cerah menawan, seperti sinar bintang sirus. Alhamdulillah.

Pelajaran ini tentang bagaimana aku ingin tumbuh dengan memberi, bukan pada siapa, bukan mengapa kita harus memberi. Tapi bagaimana cara  memberi cinta, cinta yang sesungguhnya, cinta yang abadi nan tulus. Kemudian suatu hari di pagi buta, ada sekelompok manusia, tanpa aku pernah melihat bola matanya, tanpa pernah aku dengar nyaring dan lembut suaranya. Ini perjalanan panjang. Tentang manusia yang tanpa mengenal, kemudian memberikan arti kehidupan. Bagaimana memperlakukan manusia, bagaimana mencintai tanpa harus mengenal. Ini bukan hanya tentang dua insan manusia, ini tentang bumi dan isinya, serta langit dengan pesonanya. Maka manusia menjadi mutlak untuk memberi cinta. Cinta dari surga.

Apa aku terlampau sibuk? Untuk apa kesibukanku?

Advertisement

Mengapa aku seakan ragu. Padahal sabdaMu sungguh nyata dalam fatamorgana dunia dan hingar bingarnya yang tanpa arah. Sebab, jalanku belumku hempaskan pada setapak menuju keridhoan-mu. Sebab, aku masih mengarungi fatamorgana yang aku lihat begitu jelas seperti siluet malam yang akan mendatangkan fajar.

Aku lupa mengapa dunia sempit sekali membuatku bernafas. Sebab belum kuarungi lentera yang kau jadikan ia cahaya hingga malamku penuh makna. Sebab selama ini aku tersesat.

Advertisement

Tetapi masih Kau beri aku ladang yang hijau menghampar begitu luasnya, hingga aku sulit sekali berenang. Sebab menyibak tangkaian padi menjajar lebih menyeramkan dari menyelam dalam air bebatuan. Namun kini aku berusaha senantiasa mencintai, menghargai, menghormati bahkan menerima segala keputusan yang telah ku buat. Di mana ia telah ku pertimbangkan sematang-matangnya disetiap malam dengan sujudku.

Di masa ini, aku mencoba untuk memulai mencintai dari diri sendiri hingga orang yang berada disisiku dan yang mengelilingiku. Tanpa batas, tanpa alasan. Sebab, aku percaya, dengan rasa cinta yang telah tumbuh, mampu menguasai segala keinginan untuk mencapai bintang yang tiada tandingannya. Namun karena aku hanya seorang insan yang lemah, tak lupa selalu aku sebut nama-Mu disetiap perjalananku agarku tak tersesat, agar aku mampu berpijak di jalan keridhoanmu tanpa sia-sia.  

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE