Sekolah ini Memanfaatkan Kesempatan Emas di Kala Pandemi

Kesempatan emas dalam himpitan Pandemi Covid-19 itu ada

       Pagelaran penerimaan peserta didik baru selalu berlangsung dari akhir Juni hingga pertengahan Juli. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Terutama bagi siswa yang ingin belajar di sekolah negeri maupun swasta di suatu lingkungan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendistribusikan peraturan penerimaan siswa daerah melalui PPDB (Program Penerimaan Siswa Baru). Setiap tahun, para siswa lulus dari sekolah bersiap untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi dengan penuh suka cita, bertemu lingkungan dan fasilitas yang serba ada.

Advertisement

       Namun selama ini sekolah swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat yang berbiaya rendah juga sangat berperan dalam membuka akses pendidikan, sehingga kemitraan dengan Dinas Pendidikan akan menjadi solusi yang baik bagi kedua belah pihak khususnya dalam penerimaan siswa baru. Dalam pelaksanaan PPDB melalui Jalur Zonasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya, data menunjukkan bahwa jumlah daya tampung Sekolah Negeri tidak cukup untuk menerima seluruh siswa yang mendaftar pada Sekolah jenjang berikutnya melalui PPDB. Sekolah Swasta dapat menjadi alternatif dalam pemenuhan daya tampung, juga sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah dengan masyarakat. Kolaborasi ini dapat diupayakan sembari pemenuhan pendidikan utamanya bagi yang tidak mampu dipenuhi oleh Pemerintah Daerah, dapat berupa subsidi biaya, bantuan operasional, maupun mekanisme lainnya.

       Mengelola lembaga pendidikan swasta saat ini tidak semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang, apalagi dikondisi pandemi seperti sekarang ini. Dibutuhkan kekuatan mental dan kemauan untuk terus mengasah pengetahuan dan keterampilan agar lembaga pendidikan swasta dapat terus eksis meski terhambat situasi pandemi. Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang menimpa seluruh penduduk dunia, khususnya di Indonesia. Banyak sektor yang menerima dampak dari pandemi ini, salah satunya di sektor pendidikan. Banyak daerah memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas. Menurut data UNESCO, setidaknya ada 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat sekolah yang ditutup. Saat ini di Indonesia, beberapa kampus dan sekolah mulai menerapkan kebijakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

      Dampak  pandemi ini tidak hanya menghambat  pembelajaran tatap muka, tetapi juga menghambat proses penerimaan siswa baru di sekolah negeri, khususnya sekolah swasta. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk berinovasi dan mencari jalan keluar untuk pendaftaran mahasiswa baru secara online. Permasalahan umum yang muncul selama ini, selain dampak pandemi terhadap pengelolaan lembaga pendidikan swasta di pedesaan dan perkotaan, secara sederhana dapat dibagi menjadi dua aspek yaitu internal dan eksternal. 

Advertisement

      Secara internal, permasalahan lembaga pendidikan swasta meliputi sumber daya manusia (SDM) dan dukungan keuangan (finansial). Secara eksternal, lembaga pendidikan menghadapi masalah dukungan resmi (pemerintah), budaya pendidikan dan dukungan masyarakat. Dalam hal ini, permasalahan bagi lembaga  swasta terletak pada bagaimana meningkatkan persaingan untuk mendapatkan kepercayaan publik. Daya saing ini ditunjukkan melalui kemampuan memberikan jaminan mutu kepada masyarakat, berupa  pendidikan dan pelayanan yang bermutu. Selain penguatan kapasitas internal sekolah,  lembaga dan organisasi terkait perlu menyusun strategi untuk mempromosikan sekolahnya agar masyarakat tertarik  menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut. 

      Ketika membahas strategi atau inovasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), menarik untuk ditelaah dan mendalami upaya yang telah dicapai oleh direktur lembaga pendidikan Yayasan Perguruan Tinggi Cikini ini. Yang menarik dari pengamatan ini adalah kepiawaian kepala sekolah dalam menjaga hubungan emosional dengan  siswanya agar tetap berada di lembaga hingga sekolah menengah pertama. Juga, bagaimana strategi yang digunakan untuk mendorong orang tua memasukkan anaknya ke sekolah ini. 

Advertisement

      Penerimaan peserta didik baru adalah kegiatan yang dilakukan terutama di dalam suatu lembaga pendidikan. Kegiatan ini tentunya dilakukan melalui proses seleksi yang telah ditentukan oleh pihak institusi untuk calon mahasiswa baru. Selain itu, dengan persyaratan tertentu, penerimaan siswa baru  harus dilakukan secara sistematis dan terencana, sehingga rekrutmen calon siswa baru memenuhi kriteria yang  ditentukan oleh lembaga pendidikan.

      Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pengatur strategi dalam rekrutmen peserta didik baru (PPDB) harus dapat memprediksi apa-apa yang nantinya akan diharapkan para peserta didik kedepannya, dari hasil peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut. Visi dan misi sekolah dimasa mendatang harus memperhatikan aspek-aspek kebutuhan para calon peserta didik. Sehingga akan timbul ketertarikan terhadap sekolah tersebut, serta dapat menghasilkan output yang diinginkan.

      Fakta yang cukup mengagumkan dari hasil bincang-bincang penulis dengan Bapak Sarmawijaya selaku kepala SMA Perguruan Cikini, beliau mengutarakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan tim guru menemukan kesempatan emas di momen pandemi covid-19 ini untuk merencanakan sebuah strategi jitu untuk menarik minat orang tua agar mempercayakan SMA Perguruan Cikin sebagai sekolah yang akan membina, mendidik, serta mengembangkan potensi anak-anak mereka. Berikut adalah paparan yang disampaikan oleh beliau.

      Bapak Sarmawijaya menyatakan bahwasanya tim PPDB bersama beliau menganalisis terlebih dahulu mengenai strategi yang paling tepat untuk bisa diimplementasikan pada momen PPDB ini. dengan memanfaatkan analisis SWOT, yakni Strength dan opportunity  tim berhasil menemukan formula terbaik dengan memanfaatkan kondisi pandemi covid-19 yang sedang melanda negeri dan luas tanah yang dimiliki oleh sekolah. Beliau bekerjasama dengan pihak pemerintah setempat agar memanfaatkan lahan luas sekolah untuk dijadikan sebagai salah satu tempat vaksinasi. selain memiliki lahan yang cukup luas, sekolah ini juga berada di lokasi yang cukup strategis karena terdapat di tengah-tengah warga yang mana mudah sekali dijangkau dengan berbagai moda transportasi. Maka dari itu momen ini sangat dimanfaatkan sebagai ajang promosi sekolah dengan memasang baliho serta spanduk pendaftaran peserta didik baru. Cara ini cukup efektif dilakukan karena setiap harinya warga hampir lebih dari 400 orang mengantri untuk mendapatkan vaksin dosis pertama ataupun kedua. 

      Alhasil terdapat peningkatan yang cukup signifikan terkait jumlah penerimaan peserta didik baru selama kurun waktu 3 tahun terakhir, bahkan hingga dua kali lipat jumlah penerimaan di tahun sebelumnya. Padahal tahun 2020 dan 2021 merupakan tahun yang cukup sulit untuk bisa melakukan promosi sekolah karena terhambat pandemi yang menimpa seluruh dunia khususnya di Indonesia. Padahal pesaing lainnya yakni SMA swasta lainnya yang ada di daerah Jakarta selatan khususnya terdapat lebih dari 50 sekolah dengan nilai akreditasi A. Fakta di atas menarik bagi penulis bahwasanya tidak selamanya hal yang kita anggap buruk akan berakhir buruk, ternyata jika kita mampu melihat sebuah peluang dalam setiap kejadian baik ataupun buruk maka ini akan berdampak baik bagi kedepannya. Terus berusaha mencari cara untuk pengembangan diri karena keberuntungan akan datang bagi siapa saja yang siap dan memanfaatkan kesempatan emas yang ada.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE