Self-Compassion: Seni Berempati terhadap Diri Sendiri untuk Kesehatan Mental Lebih Baik

Sudah saatnya kita mulai berbaik hati ke diri sendiri

Kita sebagai manusia pada dasarnya akan terus berkembang di kehidupan yang dinamis. Dinamika kehidupan pun pastinya akan membawa kepada dinamika psikologis pada setiap individu. Hal ini sudah menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Karena fase kehidupan selalu bergerak tersebut, maka kita akan merasakan up and down dari perjalanan hidup kita sendiri.

Advertisement

Bicara soal jatuh bangunnya kehidupan, terasa erat kaitannya dengan proses kita untuk tetap memiliki kehidupan yang nyaman. Memang tidak dipungkiri juga bahwa hidup dengan nyaman adalah tujuan hidup semua orang. Namun sadar tidak, bahwa sering kali dalam usaha mencapai tujuan hidup tersebut kita menjadi terlalu keras terhadap diri sendiri?

Berbagai pengorbanan kita lakukan hingga lupa bahwa diri kita juga perlu untuk disayangi. Jika kita selama ini sudah sangat familiar dengan istilah Self-love, atau mencintai diri sendiri, ternyata ada istilah lain yang erat kaitannya dengan self-love, yaitu self-compassion.

Self-compassion banyak diartikan sebagai mengkasihani diri sendiri. Mengkasihani? Apakah itu tanda bahwa diri kita lemah hingga butuh dikasihani? Ini adalah salah satu pandangan yang salah mengenai makna self-compassion itu sendiri.

Advertisement

Makna sebenarnya dari self-compassion adalah sebuah bentuk kebaikan dari dalam diri yang termanifestasi menjadi sikap empati, supportif, dan peduli terhadap diri sendiri. Self-compassion ini bisa membuat kita menjadi lebih memahami kekurangan diri dan menerimanya. Dengan begitu akhirnya kita bisa menguatkan dan mendukung diri kita sendiri.

Berempati pada dasarnya jauh berbeda dengan sekedar mengkasihani. Rasa empati hadir dalam sebuah rasa peduli yang mendorong kita untuk berbaik hati dan melakukan sesuatu yang bermakna, seperti memberi pertolongan atau jalan keluar. Nah, hal yang sama juga berlaku saat kita berempati kepada diri sendiri.  

Advertisement

Seperti contoh, misalnya kita sedang merasa bersedih dan putus asa. Alih-alih kita membiarkan sedih menjadi berlarut-larut dan enggan bangkit dengan alasan mengkasihani diri sendiri, jauh lebih benar apabila kita mulai berempati kepada diri kita.

Mulai menerima setiap perasaan yang hadir tanpa memberi judgement adalah elemen pertama dari self-compassion itu sendiri. Setelah kita menerima hal tersebut secara utuh, langkah selanjutnya adalah menguatkan diri sendiri dengan menyadari bahwa kita adalah makhluk Tuhan yang diberikan potensi untuk bangkit dan kembali menjalani hidup.

Menguatkan diri sendiri bisa dimulai dari hal-hal yang sangat sederhana seperti positive self-talk. Dengan menanamkan afirmasi positif melalui self-talk, kita yang awalnya sangat kritis terhadap diri sendiri, lama kelamaan akan menjadi melunak dan lebih berbaik hati kepada diri kita. Pada akhirnya pikiran-pikiran yang menghambat bisa segera tergantikan dengan semangat positif dan kondisi mental pun bisa segera membaik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Selalu berusaha mencintai diri sendiri ✨

CLOSE