Meski Lukaku Telah Sembuh, Bukan Berarti Hatiku Akan Kembali Utuh

luka sembuh bukan berarti utuh


Hidup memang begini, ada masa ketika kamu harus berlari dan ada masa ketika kamu harus berhenti


Advertisement

Bahagia dan luka adalah dua hal dalam hidup yang selalu bergantian kita alami. Saat bahagia, kita mampu melupakan segala luka yang kita punya. Begitu pun saat terluka, kita bisa lupa kebahagiaan apa saja yang sudah kita terima. Tidak pernah ada bahagia yang bertahan selamanya, dan tidak ada manusia yang tak pernah terluka. Suka dan duka sudah punya waktu sendiri untuk menyapa, tanpa aba-aba.

Begitu pula aku, wanita yang punya cerita sendiri. Dan mungkin kau pun begitu. Hidup memang begini, ada masa dimana kamu harus berlari dan ada masa dimana kamu harus berhenti, untuk sekedar menghela nafas dan melihat apa yang sudah berhasil kamu lalui.


Tidak semua kesedihan harus ditunjukkan dan tidak semua kebahagiaan harus dipamerkan.


Advertisement

Semua perih dan luka yang kamu dapat, adalah pelajaran berharga yang suatu saat kamu syukuri kehadirannya. Semua bahagia dan tawa adalah penawar untuk itu semua. Tidak semua kesedihan harus ditunjukkan, dan tidak semua kebahagiaan harus dipamerkan. Ada beberapa bagian yang harus kamu simpan sendirian, yaitu kenangan.

Aku tak pernah ingin memaksakan seseorang yang suatu saat akan bersamaku untuk menghapus semua kenangan masa lalunya, biarkan dia disana, tetap ada. Biar dia disana, sebagai pengingat bahwa kamu begitu hebat karena berhasil melaluinya. Karena aku tahu, tak mudah melewati itu semua. Apalagi saat luka itu kau dapat dari seseorang yang begitu kau percayai untuk kau titipkan hatimu padanya.

Advertisement


Aku tak pernah ingin menyalahkan siapa-siapa atas perih yang aku terima, aku lebih sering menyalahkan diriku sendiri yang terlalu menyayangimu.


Aku tak pernah ingin menyalahkan siapa-siapa atas perih yang aku terima, aku lebih sering menyalahkan diriku sendiri yang terlalu menyayangimu. Aku kerap menyalahkan diriku sendiri karena terlalu percaya padamu, dan aku selalu menyalahkan diriku sendiri karena membuatmu pergi. Padahal mungkin saja memang kamu yang tak berniat ada di sini bersamaku, padahal mungkin saja kita punya cara berbeda menunjukkan rasa cinta.

Karena jika kita memaksakan hubungan ini, kita hanya akan saling menyakiti. Maka biarlah kita memilih jalan kita sendiri, tanpa harus saling menyalahkan atas segala keburukan yang kita alami. 

Karena sebelum ini terjadi, kita pernah begitu saling peduli. 

Karena sebelum kita memilih pergi dari hubungan ini, kita pernah begitu ingin saling memiliki.


Bukan berarti aku lemah, aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri bahwa aku tak baik-baik aja saat aku terluka.


Aku selalu membiarkan diriku tenggelam dalam kesedihan, bila memang itu adalah waktu untuk aku bersedih. Aku tidak pernah ingin memaksakan diriku sendiri untuk bangkit sesegera mungkin, hanya untuk membuktikan bahwa aku baik-baik saja saat seseorang menyakitiku. Bukan berarti aku lemah, aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri bahwa aku tak baik-baik aja saat aku terluka.

Saat semua harapan dan janji yang dia berikan diingkari begitu saja. Aku tak baik-baik saja saat rasa sayangku diabaikan dan tak pernah dianggap ada. Dan pada akhirnya aku akan menyembukan diriku sendiri, dengan caraku sendiri. Dan waktu, selalu ampuh membuatku merasa segala hal buruk yang aku alami adalah bagian dari perjalananku untuk menemukan yang terbaik nantinya.


Sembuh bukan berarti hatimu akan kembali utuh, dia hanya akan mulai terbiasa dengan luka yang tertinggal di sana.


Kelak saat aku bertemu seseorang yang sangat aku sayangi, aku berharap kita bisa memulai segalanya tanpa rasa sesal di masa lalu. Biar waktu yang menyembukan luka kita masing-masing, atau mungkin kita bisa jadi penawar pedih bagi diri masing-masing. Karena aku tahu, sembuh bukan berarti kembali utuh.

Sembuh adalah saat kamu mampu menerima semua yang ada, tanpa ingin mengingkarinya. Sembuh bukan berarti hatimu akan kembali utuh, dia hanya akan mulai terbiasa dengan luka yang tertinggal di sana.

Karena sekeras apapun kamu tak ingin menerima, luka tetap menjadi bagian dari cerita hidup kita. Saat kamu merasa mulai mampu menerima takdirNya, kamu akan mampu mengikhlaskan semua air mata. Tak perlu menyesali yang telah terjadi, karena semua masalah sudah punya jalan keluarnya sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Do what makes you happy, and always share positive vibes. Follow my Wattpad : @LeonitaSaputri

Editor

une femme libre

CLOSE