Setiap Orang Punya Cara Sendiri untuk Sembuh dari Luka. Stop Menghakimi Mereka

sembuh dari luka

Kurasa kita tidak berhak menghakimi cara terbaik yang seharusnya diambil seseorang untuk bangkit maupun pulih setelah mengalami patah. Tentu tidak mudah, melenyapkan kenangan yang telah dilewati bertahun-tahun lalu kemudian hancur oleh suatu kejadian yang mungkin kamu anggap hanya hal remeh. Itu remeh bagimu yang hanya mendengar sepotong cerita samar-samar dari orang lain.

Advertisement

Bukan dari narasumber patah hati yang sesungguhnya berat untuk menceritakannya. Setiap kepergian terkadang memang memiliki alasan, namun tidak semua peristiwa ditinggalkan yang dialami oleh rekanmu perlu kamu ketahui alasan detailnya. Biarkan ia sejenak merayakan kehilangan entah dalam bentuk tangis, kesedihan, mata sendu ataupun senyuman yang berusaha dipaksakan.

Dari dulu, yang dinamakan bangkit dari keterpurukan maupun patah hati yang begitu hebat tidak pernah mudah. Jika terlihat mudah, percayalah, ia hanya pandai menutupi kesedihan terdalamnya darimu. Atau mungkin kamu, bukan orang yang tepat baginya untuk berbagi cerita dramatis kepiluan tentang harapannya yang telah hancur.

Ada yang sementara memilih menarik diri dari dunia yang menurutnya terlalu padat dijejali oleh kenangan-kenangan lamanya , ada yang memutuskan untuk memblokir kontak seseorang yang berpotensi mengecewakan lebih lanjut, adapula yang memilih jalan dengan tetap berteman baik sambil pelan-pelan beradaptasi membiasakan diri bahwa seseorang itu tidak lagi menjadi bagian hidupnya.

Advertisement

Setiap rasa sakit dapat disembuhkan, setiap luka, entah cepat atau lambat akan pulih entah dengan cara apa. Tentu semua perlu waktu. Sekarang tinggal bagaimana kamu memberikan dukungan terbaik untuk orang-orang yang kehilangan agar memiliki energi lebih untuk berusaha pulih. Berhentilah untuk memberatkan langkahnya dalam kembali berjalan menapaki dunia baru tanpa orang yang telah lama menjadi bagian hidupnya.

Dan kamu, orang-orang yang berada di sekeliling manusia yang hatinya belum lama patah, tidak berhak menghakimi caranya untuk berusaha memulihkan hatinya sendiri. Kamu bisa mendukungnya, dengan sesekali menanyakan kabarnya. Ataupun memberitahunya bahwa kamu akan selalu ada untuk mendengar bebannya jika memang diperlukan .

Mungkin dengan begitu, orang tersebut akan perlahan belajar mengikhlaskan bahwa setiap orang yang hadir dalam kehidupan kita tidak semuanya akan menetap. Beberapa orang datang hanya  untuk memberikan kita pelajaran hidup yang berharga dan beberapa lainnya datang hanya untuk menghadiahi kenangan. Semoga kamu yang hatinya telah lama patah, bisa segera pulih. Semoga kamu segera menemukan bahagiamu kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sedang belajar menulis

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE