Semua Hal Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Lawang Sewu!

Tidak hanya instagrammable, gedung ini juga punya banyak cerita sejarah lho.

Siapa sih yang tidak tahu dengan gedung terkenal yang terletak di Semarang ini? Memang dari dahulu gedung ini telah dikenal sebagai gedung peninggalan yang penuh dengan cerita-cerita mistis nya, tetapi ternyata kisah yang terdapat dalam tempat wisata ini tidak sebatas cerita hantu nya saja lho!

Advertisement

 

Gedung peninggalan dari zaman Belanda ini dinamakan Lawang Sewu karena jumlah pintu yang terdapat dalam gedung ini. Nama Lawang Sewu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti seribu pintu. Jendela-jendela yang terdapat dalam gedung ini memiliki bentuk yang unik. Jendela di Lawang Sewu lumayan besar dan tinggi dibanding jendela-jendela pada umumnya. Karena bentuk jendela nya yang menjulang menyerupai pintu, lantas itulah mengapa tempat wisata ini disebut dengan panggilan akrab nya, Lawang Sewu.

 

Advertisement

Pada tahun ­­­2009 gedung megah peninggalan zaman Belanda ini direstorasi habis-habisan. Pengurus setempat kemudian mengitung kembali jumlah daun pintu yang terdapat dalam kawasan Lawang Sewu dan ternyata ada jumlah nya ada 928. Walaupun jumlah pintunya tidak mencapai angka 1000, warga sekitar tetap mengenal gedung tersebut sebagai Lawang Sewu.

 

Advertisement

Gedung yang penuh dengan kisah menarik nya ini dibangun pada tanggal 27 Februari 1904 hingga tahun 1918. Pada awalnya, gedung peninggalan Belanda ini digunakan untuk kantor pusat perusahaan kereta api penjajah Belanda yang dinamakan Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau disingkat sebagai NIS. Pada saat itu, NIS lah yang pertama kali membangun jalur kereta api yang menghubungkan Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Arsitektur dari gedung ini pun direncanakan dengan teliti oleh dua arsitek asal Amsterdam, yaitu Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B. J. Quendag.

 

Mereka berdua merencanakan arsitektur gedung ini saat mereka di Belanda. Setelah rencana nya terancang dengan rapi, gambaran mereka dikirim ke Indonesia dan kemudian diwujudkan oleh orang setempat. Gedung ini memiliki gaya yang sangat khas Belanda karena memang tujuan utama nya adalah untuk perusahaan kereta asal Belanda ini.

 

Beberapa tahun setelah perusahaan kereta ini berjalan, NIS mulai membesar dan jumlah anggota nya pun menambah. Karena jumlah nya yang berlebih, terpaksa NIS harus pindah ke tempat baru yang lebih besar untuk dapat memadai kebutuhan seluruh staf nya. Setelah NIS meninggalkan gedung ini, penjajah Belanda dan Jepang kemudian mengambil alih dan menggunakan tempat ini sebagai tempat tahanan. Tempat yang dahulu nya tidak terkait dengan hal buruk ini kemudian dirubah total menjadi tempat penyiksaan.



Jepang dan Belanda mengubah ruangan-ruangan kantor NIS menjadi berbagai macam penjara yang amat kejam. Mulai dari penjara jongkok, penjara berdiri, dan juga ruang penyiksaan. Penjara jongkok adalah ruangan yang atap nya direndahkan agar orang-orang yang disiksa tidak dapat berdiri. Mereka sengaja diletakkan di penjara jongkok itu agar mereka terengah-engah mencari udara karena saking padat dan berdesak-desakannya ruang penyiksaan itu.

 

Selain penjara jongkok, ruangan yang tidak kalah kejam nya adalah penjara berdiri. Didalam penjara berdiri ini, tahanan dipaksa untuk berdiri berdesak-desakan dengan tahanan lainnya. Saking padat nya, tahanan tidak dapat duduk karena tidak ada ruang sedikit pun untuk mereka beristirahat. Pada akhirnya, tahanan-tahanan ini semua nya meninggal dunia karena kekurangan oksigen dan juga karena kelelahan.

 

Setelah Indonesia merdeka, Lawang Sewu menjadi saksi mata peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang yang terjadi pada tanggal 14-19 Oktober 1945. Setelah itu gedung peninggalan Belanda ini tidak tersentuh hingga tahun 1992, dimana pemerintahan Kota Semarang memutuskan untuk memasukkan Lawang Sewu kedalam 102 bangunan bersejarah di Semarang yang wajib dilindungi.

 

Karena tempat penyiksaan ini dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun, tak heran jika tempat ini menjadi salah satu tempat favorit makhluk halus. Sejak gedung ini ditinggalkan tidak terurus oleh masyarakat, muncul lah berbagai macam cerita mistis dari masyarakat sekitar kawasan Lawang Sewu.

 

Mereka mengaku sering melihat mahkluk ghaib pada malam hari maupun siang hari. Memang suasana di Lawang Sewu ini sangat membuat kaki merinding. Mulai dari cat nya yang sudah mengelupas, bagian-bagian bangunan yang sudah runtuh, atap-atap yang berjamur karena bocor, hingga lantai nya yang amat jorok dan kotor. Karena cerita mereka didukung dengan suasana gedung yang suram ini, orang-orang mulai percaya dengan keberadaan makhluk halus yang tinggal di gedung ini.

 

Maka dari itu, pemerintahan Kota Semarang memutuskan untuk mereparasi gedung bersejarah ini pada tahun 2009 agar dapat dikunjungi oleh masyarakat dengan aman dan nyaman. Perlu diketahui juga bahwa bangunan ini direparasi sesuai dengan bentuk awal nya dan tidak ada sedikit pun bagian yang di modernisasikan.

 

Pada tanggal 5 Juli 2011, Lawang Sewu diresmikan oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono untuk publik. Tempat yang duhulu nya angker dan dipenuhi oleh kenangan suram nya telah diubah menjadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi jika berlibur ke Semarang. Didalam gedung ini pun telah dibuat museum yang berisi sejarah penting berdiri nya gedung megah karya Belanda ini.

 

Tidak hanya itu, Lawang Sewu sekarang sudah tidak ditakuti oleh masyarakat karena cerita suram yang lampau nya itu sudah tidak berbekas. Daerah sekitar Lawang Sewu pun sudah ramai karena dikunjungi oleh turis dari berbagai macam daerah. Selain berkeliling dikawasan Lawang Sewu sambil belajar sejarah, pengunjung juga dapat bergaul dan juga berfoto-foto dengan latar belakang gedung yang sangat instagrammable ini. Jadi tunggu apa lagi? Yuk kita kunjungi Lawang Sewu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE