Siklus Hidup Itu Tidak Baku, Malah Lebih Banyak Lika-Liku

Inspirasi itu bisa datang dari mana saja. Saya yakin itu. Bahkan dari sebuah cuitan orang di Twitter.

Advertisement

Bagi saya melihat beragam ide orang, beragam keluh kesah adalah sebuah pemantik untuk membuat tulisan yang penuh warna pula.

Seperti beberapa waktu lalu saya melihat sebuah cuitan kalau tidak salah begini siklus hidup itu lahir-kerja mati matian sampe punya banyak masalah-meninggal

Sungguh sebuah pola hidup yang memang terasa bagi orang-orang yang mengalami fase di usia 20-29 tahun.

Advertisement

Dimana banyak orang bilang rentang umur 20-29 adalah fase produktif. Atau 20-35 adalah dimana aktivitas sedang tinggi-tingginya dan waktu untuk orang sekitar sedang sedikit-sedikitnya.

Kalau misal dirunut dari awal, fase sekolah menurut saya adalah fase yang menyenangkan. Masa dimana kita sangat menikmati proses pembelajaran.

Advertisement

Tidak tahu menjadi tahu, menjalin rasa kompromi hingga menjalin persahabatan atau juga mungkin memupuk percintaan yang diharap bisa langgeng sampai tua

Fase SD di tahun 90’an atau mungkin hingga era millenium, dimana bullying masih merajalela, tidak seperti sekarang yang banyak orang mengkampanyekan stop bullying.

Saya mengalami masa-masa seperti itu. Masa bully, adanya ketidakenakan jika tidak memberikan jawaban kepada teman atas rasa pergaulan. Lebih tepatnya tidak ingin dijauhi geng cowok-cowok kala itu.

Kemudian di masa SMP pun sama. Jika diingat-ingat lagi masa SMP saya pernah menjadi korban pemalakan. Mungkin kala itu atas nama senioritas atau uang untuk alumni.

Rasanya waktu itu mendengar kata ‘alumni’ sudah merasa paling jago banget, padahal tidak juga.

Beda dengan SD dan juga SMP, masa SMA saya adalah masa yang sangat amat bahagia. Punya pacar—yang sekarang menjadi istri saya—kemudian punya kegiatan yang bermanfaat sekali, sehabis setelah saya lulus SMA.

Bagi saya masa SMA adalah titik balik atas semuanya. Dan saya bersyukur akan itu.

Masuk ke masa kuliah, masa dewasa dan juga pekerjaan, menurut saya ada satu momen dimana saya merasa haus akan ilmu baru dan juga pengalaman baru.

Melihat betapa masif dan berkembangnya dunia teknologi zaman sekarang membuat saya berfikir ‘apakah jurusan yang saya ambil semasa kuliah itu salah?’ ‘apakah saya harus kuliah lagi?’

Pertanyaan itu selalu terlintas di benak saya. Pertanyaan yang membuat saya jauh membuat saya berpikir bahwa ‘saya ngga boleh gini-gini aja’.

Harus punya skill yang baru, skill yang memang dibutuhkan di masa sekarang dan juga pastinya relevan.

Jika dibandingkan dengan saya SD, SMP dan SMA dulu, zaman sekarang adalah zaman paling mudah dari berbagai macam hal.

Banyak informasi yang dengan sangat mudah bisa didapatkan, banyak ilmu yang dengan mudah sudah dibagikan melalui video Youtube dan juga banyak kursus singkat secara gratis hanya dengan modal internet saja.

Jadi jika hanya terpaku pada cuitan yang saya tulis di awal siklus hidup itu lahir-kerja mati matian sampe punya banyak masalah-meninggal, mungkin ada yang salah dengan hidup kamu atau mungkin harus ada sedikit improvisasi di dalam hidup kamu.

Jadi, improvisasi dalam hidup apa yang sudah kamu jalani?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE