Stunting dan Obesitas Jadi Fokus di Hari Gizi Nasional 2022

Pengentasan masalah stunting dan obesitas menjadi masalah kita bersama

Tanggal 25 Januari 2022 menjadi peringatan Hari Gizi Nasional. Dalam peringatan tahun ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengambil tema Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas. Tidak sembarangan Kemenkes mengambil tema tersebut, mengatasi permasalahan gizi bukanlah perkara mudah karena masalah ini berskala global dan menjadi perhatian bersama.

Advertisement

Menurut hasil survei yang telah dilakukan oleh Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia masih tergolong tinggi di angka 24,4 persen, padahal target yang ditetapkan oleh Pemerintah di tahun 2020-2024 adalah sebesar 14 persen. 

Stunting merupakan kondisi dimana balita mengalami gizi buruk sehingga mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan badan dan perkembangan otak. Tinggi badan di bawah standar di kelompok usianya, perkembangan intelektual melambat, merupakan ciri yang terdapat pada masalah stunting.

Perlu diketahui bersama, prevalensi adalah bagian dari sebuah populasi yang memiliki karakteristik tertentu pada jangka waktu tertentu. Biasanya dalam dunia kedokteran, prevalensi ini digunakan untuk mengukur orang yang sakit pada populasi tertentu.

Advertisement

Berikutnya, selain saat ini Indonesia masih berkutat masalah stunting, Obesitas pada balita dan anak merupakan masalah yang juga sulit untuk dikendalikan. Pemerintah menargetkan bahwa prevalensi obesitas sampai tahun 2024 targetnya adalah 21,8 persen. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa obesitas di Indonesia juga perlu dijaga dengan menggunakan langkah efektif untuk menekan prevalensi obesitas.

Penerapan pola gizi yang seimbang merupakan langkah yang diharapkan mampu untuk menurunkan angka prevalensi stunting dan obesitas. Fokus memberikan makanan yang cukup mengandung sayur dan buah, mengatur pola hidup yang sehat, melakukan aktivitas setiap hari, adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas dan stunting.

Advertisement

Dari Kemenkes, saat ini ada beberapa kegiatan yang difokuskan untuk mengurangi prevalensi stunting dan obesitas diantaranya adalah mengadakan konsultasi menyusui, Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), dan program pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ada di puskesmas daerah atau posyandu.

Program pengentasan stunting dan obesitas dari Pemerintah tentu perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya adalah keluarga dan ibu yang perannya penting untuk mencegah obesitas dan stunting. Jangan malu atau sungkan jika memang anak balita memiliki tanda-tanda gizi buruk atau obesitas untuk konsultasi ke puskesmas atau posyandu terdekat, atau mungkin setiap bulan datanglah ke puskemas atau posyandu agar dibantu dalam pemantauan tumbuh kembang anaknya.

Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Jadi ayo dukung program Pemerintah untuk mengentaskan masalah kesehatan di Indonesia khusunya stunting dan obesitas pada anak. (RAP)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

suka baca dan belajar menulis

CLOSE