Surat Terbuka untuk Diriku di Masa Lalu. Terima Kasih Sudah Mau Berjuang Sekeras dan Sehebat Itu

Surat Terbuka untuk Diriku di Masa Lalu


Peluk erat untuk diriku di masa lalu


Karena sudah bersama-sama terluka, terhempas badai, tak apa kita sudah cukup hebat mampu melaluinya. Terimakasih untuk diriku di masa lalu, atas tangismu, atas lelahmu, atas segala pengorbananmu. Aku dimasa sekarang akan belajar darimu ‘masa lalu’.


Terima kasih telah setia dalam menemani kegagalanku


Aku mengerti labilnya dirimu dulu, selalu mengedepankan ego, menyebalkan bagi orang lain dan bertindak sesuka hatimu. Butuh proses yang amat panjang sampai menyadari kesalahanmu. Butuh pengendalian diri yang sangat apik sampai kau mampu meredam emosi dan mengakui kegagalanmu. Butuh menelan banyak waktu sampai kau bisa memaafkan dirimu sendiri.


Maafkan sku yang terlalu memforsir diri dan pernah mengabaikan 'usahamu'


Maafkan aku yang terkadang tak menghargai usahamu, mengeluh akan kegagalan yang terjadi. Maafkan aku yang jarang meluangkan waktu padamu, yang tidak menguatkan saat ‘kita’ kalah. Maafkan aku yang pernah jadi partner yang payah. Diriku di masa lalu, aku belajar darimu, aku mengerti, betapa berharganya peranmu.  Aku kagum denganmu. Dirimu yang selalu ingin berproses, sabar akan jalan panjang dan terus mempercayai semua jalan kehidupanmu pada Allah.

Aku salut akan ketegaranmu mengahadapi setiap ujian kekalahan yang diberi oleh semesta.


Terima kasih selalu mengingatkan untuk bersyukur


Terima kasih telah memberi kekuatan dalam diri saat menghadapi kerasnya dunia ini. Meskipun kau diremehkan, tidak dihargai, namun kau tetap kuat dan terus melangkah.

Terima kasih selalu mengingatkan untuk bangkit disaat aku terpuruk. Terimakasih untuk tidak menyerah saat kau lelah. Terimakasih selalu menyakiniku dalam menentukan arah dan pilihan. Terimakasih sudah mau banyak belajar dan berusaha bersama. Terimakasih untuk selalu ingat bersyukur. Semoga usahamu untuk terus berproses tidak berhenti sampai disini.


Pesan ini untuk diriku di masa lalu


Aku tidak akan sekuat ini tanpamu. Aku bangga padamu yang hebat dan tangguh. Maaf tidak memanfaatkan waktu untuk saling berkembang. Terimakasih telah membantuku bertumbuh dan melawan arus hidup yang keras.

Dari aku,

di masa sekarang

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita