Surat Terbuka untuk Diriku yang Selalu Merasa (sok) Sibuk dan Tak Punya Waktu

Terkadang perasaan selalu sibuk itu muncul ketika kita kurang baik dalam memanajemen waktu.

Hai diriku?

Advertisement

Bagaimana kabarmu hari ini?

Aku lihat akhir-akhir ini dirimu sedang banyak kesibukan ya? Kamu sering bilang sibuk rapat, sibuk organisasi, sibuk mengurusi event, sibuk kuliah, sibuk menyiapkan PKL, sibuk mengerjakan hal-hal lainnya. Sehingga kamu seringkali harus begadang sampai dini hari untuk meyelesaikan semua kesibukanmu. Akhirnya kamu merasa lelah dan tidak memiliki banyak waktu luang. Apakah kamu yakin kalau kamu benar-benar sibuk? Atau hanya pura-pura terlihat sibuk?

Coba kamu ingat-ingat lagi deh. Kamu masih sempat membalas banyak chat yang masuk, masih sempat jalan-jalan, sempat main game, sempat makan diluar, sempat ngobrol dan sempat untuk mager berjam-jam. Lalu apakah itu semua yang di sebut terlalu sibuk dan tidak memiliki banyak waktu luang? 

Advertisement


Iya sih, aku masih sempat melakukan semua itu. Tapi kan aku tetap sibuk.


"Ah, diri ini kadang terlalu suka mencari banyak alasan untuk menunjukkan kita adalah orang yang paling sibuk di dunia. Lalu pertanyaannya, sudahkah kesibukkanku itu adalah kesibukkan yang produktif dan menghasilkan sesuatu yang berguna? Ataukah kesibukanku itu adalah sibuk mengurusi hal-hal yang tidak penting sehingga kita menjadi tidak produkti? Dan waktu kita terbuang sia-sia namun tidak ada hasil yang kita dapatkan. 

Advertisement

Kamu kan tahu kalau semua orang mendapatkan waktu yang sama yaitu 24 jam. Lalu kenapa ada orang yang mampu mengatur sebuah negara, ada yang mampu mengatur sebuh kota, ada yang mampu melakukan banyak hal, namun ada pula yang tidak pernah selesai dengan urusan pribadinya? Lalu di mana letak perbedaannya? Di mana letak kesalahan kita?

Jawabannya adalah di manajemen waktunya. Seringkali diri ini salah dalam memanajemen waktu sehingga salah dalam memprioritaskan sesuatu. Di saat banyak waktu luang, diri ini mager, main game, chat yang tidak perlu atau melakukan hal-hal lain yang sama sekali tidak penting untuk dilakukan. Dan ketika waktu terus berlalu dan kita sudah dekat dengan deadline, barulah kita mulai bergerak dengan terburu-buru mengerjakan sesuatu sehingga kita harus begadang sampai dini hari mengerjakan sesuatu yang sebenarnya bisa kita selesaikan sebelum malam hari tiba. Atau bisa juga kita menjadi merasa tidak memiliki banyak waktu karena kita terlalu perfeksionis dalam mengerjakan segala sesuatu. Sehingga menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan satu hal yang sebenarnya sangat sederhana untuk dikerjakan.

Jadi, wahai diriku mulai sekarang kamu harus bisa mengatur waktu dengan baik dan jangan terlalu perfeksionis dalam mengerjakan sesuatu agar tidak terlalu banyak waktumu yang terbuang sia-sia. Tinggalkan sesuatu yang sama sekali tidak penting dan tidak ada hubungannya dengan tujuan hidupmu.  Manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang masih kamu miliki  agar efektif dan efisien kehidupanmu serta bisa mencapai kehidupan yang indah di masa depan.

Tertanda,

Diriku di masa kini untuk diriku di masa depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang pemuda sederhana, penyuka Nasi pecel dan suka menulis apapun yang ada di pikirannya.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE