Surat Terbuka untuk Teman-temanku: Terima Kasih Masih Setia Berteman Denganku Meskipun Kita Jarang Bertukar Pesan

Tulisan ini ditujukan kepada para teman-teman yang tetap setia dan bertahan meskipun akhir-akhir ini kita jarang saling berkabar~

Terima kasih sudah menjadi temanku sampai detik ini, meskipun aku tahu tidak jarang aku bisa menjadi sangat menyebalkan. Terima kasih sudah sangat pengertian, meskipun aku jarang mengirimi pesan terlebih dahulu. Terima kasih sudah mau menampung keluh kesah dan semua cerita curhatanku yang ngalor-ngidul, meskipun pasti tak jarang sebenarnya kamu merasa lelah dengan semua ocehanku.

Advertisement

Kita mengenal satu sama lain dan berteman sudah sejak lama. Masih ingat percakapan awkward saat awal perkenalan kita dulu? Kalau diingat-ingat kembali, rasanya menggelikan sekali, bukan? Bahkan aku hampir-hampir tidak mau mengingat masa-masa itu. Bukannya mau melupakan awal pertemuan kita, tapi lebih kepada aku merasa bahwa diriku memang konyol sedari dulu. 

Lalu kemudian kita mulai bercerita tentang kehidupan masing-masing, semua hal dari A hingga Z kita utarakan kepada satu sama lain. Saling menimpali candaan dan berbagi meme yang kita tidak sengaja temukan di halaman explore instagram, ah rasanya seperti bernostalgia mengingat hari-hari yang indah dan penuh kegembiraan.

Namun kini, setelah kita terpisahkan oleh keadaan tidak lagi berada di sekolah yang sama, tidak lagi berada di kampus yang sama, tidak lagi berada di kos-an yang sama, tidak lagi berada di lingkungan rumah yang sama, tidak lagi berada di kantor yang sama, rasanya kehampaan yang mengisi jarak diantara kita semakin melebar dan memenuhi hingga seluruh rongga yang tersisa. Membuat kita jadi semakin jarang bertukar sapa meskipun hanya melalui Whatsapp, bahkan tidak ada lagi satupun dari kita yang mengirimkan meme yang tidak sengaja melintas di explore Instagram.

Advertisement

Dengan semua kemudahan teknologi dan berbagai aplikasi media sosial, bukannya justru semakin memendam jarak diantara kita namun malah membuat hubungan kita terasa semakin renggang?

Kepada temanku yang sudah saling jarang berkabar denganku, aku hanya ingin berkata satu-dua hal kepadamu. Satu, tidak mungkin aku melupakan semua kenangan lucu semasa kita masih sering bersama dulu. Karena mau bagaimanapun, kamu hadir dan pernah menjadi bagian dari hidupku juga mengisi hari-hariku yang membosankan. Dua, mau sesibuk apapun, secara tidak sengaja kamu pasti terlintas dan terpikirkan sejenak oleh alam bawah sadarku. 

Advertisement

Entahlah, mungkin memang sudah saatnya kita harus kembali merangkul satu sama lain? Bertatap muka membicarakan semua hal yang telah berlalu tanpa hadirnya dirimu di masa-masa itu? Oh, dan mungkin satu hal lagi. Tidak, aku tidak pernah memutuskan pertemanan denganmu, mungkin karena kita lama tidak bersua menjadikan setiap percakapan virtual dan tegur sapa kita menjadi sedikit lebih canggung ketimbang dulu?

Kepada temanku, apabila kalian membaca tulisan ini, harap ketahuilah bahwa aku selalu memikirkanmu. Kuharap kamu terkadang juga memikirkanku di sela-sela kesibukan harianmu. Kepada temanku yang sudah jarang saling berkabar, jika kamu membaca tulisan ini, mari kita mulai kembali mengirimi meme atau bahkan mungkin menanyakan kabar satu sama lain. Mari kita kembali lagi seperti saat-saat pertama kita bertemu dulu, meskipun memang cringe dan cheesy, tapi justru hal seperti itu yang nantinya akan semakin menguatkan hubungan di antara kita. Kepada temanku yang sudah jarang bersua, aku merindukanmu.

- An Open Letter To My Friends : Bagian 1-

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

less is more.

CLOSE