Tak benar-Benar Pergi, Melainkan Hanya Ingin Memantaskan Diri

Terasa amat sangat sakit ketika ditinggalkan oleh seseorang yang dicintai, disisi lain mungkin seseorang yang meninggalkanmu juga merasakan hal yang sama. Hanya saja, terkadang kita hanya tahu seseorang itu pergi karena ingin mencari seseorang yang lebih baik dari kita yang dulu pernah ada dalam kehidupannya.

Advertisement

Persepsi itu seakan-akan tertanam begitu saja dan mengakar kuat, dan seakan-akan kita selalu menyudutkan dia, dan menilainya seperti dia punya kesalahan yang penuh karena telah berani menyakiti hati kita. Akan tetapi, jarang sekali, bahkan mungkin ada yang tidak pernah berpikir bagaimana jika kita berada di posisinya. Pasti dia punya sebab mengapa dia berjalan perlahan menjauhimu. Ibarat pepatah “tak ada asap jika tak ada api.”

Bukan perkara mudah bagi dia untuk mengatakan semua hal yang terjadi dihadapanmu, berkata mengapa dia harus membuat jarak terhadapmu. Walau dia tahu ini adalah sesuatu yang menyakitkan, bagaimana tidak ?

‘sengaja untuk menyingkirkan diri, itu tak mudah.’

Advertisement

Sedangkan disisi lain kamu begitu merasa letih atas sikap yang telah ia perbuat padamu. Seolah-olah kesalahan terbesar adalah pada dirinya yang telah tega mundur dari barisan asmara yang telah dibina. Bukan begitu cara seseorang menunjukan cintanya, melainkan semata-mata mematuhi ego belaka.

Ada kalanya, kita harus berpikir tenang dan berprasangka lebih baik terhadap sesuatu yang terjadi. Kita memang tidak bisa secara langsung menyimpulkan atas apa dan karena apa sesuatu itu terjadi, akan tetapi ada hal yang patut kamu ketahui ketika dia pergi yakni karena ia ingin memantaskan diri.

Advertisement

Dia sadar, dia manusia biasa yang hanya ingin menjalani hidup dengan baik dan dengan cara yang baik pula. Meskipun banyak orang yang bilang , cinta itu menerima apa adanya. Namun hakikatnya cinta itu menerima apa ada (kebaikannya), dan jika dia memilih jalan hidupnya, maka mengapa kita harus melarangnya. Yang baik menurutmu belum tentu baik menurut dia, jadi biarkan dia memutuskan apa yang terbaik untuk hidupnya

Dia ingin kamu mampu mendewasakan diri, dengan cara meraih kesuksesan masing-masing. Bukankah jika benar-benar kamu dan dia berjodoh maka akan dipertemukan kembali oleh Yang Maha Kuasa dalam keadaan lebih baik dari saat ini dan lebih siap untuk menata kehidupan esok

Jika dia yang sekarang, tak datang dikemudian hari, maka yakinlah, Allah telah mempersiapkan seseorang yang jauh lebih baik untuk masa depanmu. Karena semua hanya titipin semata begitu pula dengan cinta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

hello aku fenty mustikasari, biasa dipanggil fenty, teti atau tita , suka nulis, suka es teh tanpa gula

76 Comments

  1. Dyana Khaina berkata:

    Aamiin ya rabbil’alamin

  2. Andri Prasetyo berkata:

    Sana kaya ceritaku ?

  3. Andri Prasetyo berkata:

    Sama kaya ceritaku

  4. amin ya rabbal alamin

  5. Ani Hana berkata:

    nangis kejer makkk :””'(”’

  6. 11-12 sma yg skrg aku alamin

CLOSE