Teknik Feynmen, Cara Belajar yang Bisa Kamu Coba

Katanya setiap tempat adalah sekolah. Jadi, kita bisa belajar kapan saja dan dari mana saja. Kita bisa belajar dari podcast, dari Twitter, berita, bahkan Youtube. Tetapi, kadang – kadang kita sering bertanya, kita beneran belajar tidak? Dari sekian banyak informasi yang kita terima setiap harinya. Tetapi, kadang jika kita diminta menjelaskan sesuatu secara ulang, seperti ketika sekolah kita diminta menjelaskan kembali, kita bingung bagaimana menjelaskan materi yang sudah diajarkan oleh guru kita. Jadinya, kita buang – buang waktu saja tanpa ada hasilnya.

Advertisement

Debora Philipis, seorang peneliti amerika pernah berkata bahwa yang kita alami ini adalah Illusion of Competence. Artinya, suatu kondisi dimana kita merasa bahwasudah menguasai suatu hal yang sebenernya belum kita kuasai.

Di artikel ini, akan menjelaskan teknik belajar yang dapat membuat kita benar – benar paham setiap kita belajar sesuatu. Jadi, tidak semua informasi disimpan di long-term memory. Informasi yang kita terima akan masuk lewat saringan – saringan. Mulai dari shorter memory (ingatan jangake pendek), lalu disaring dulu oleh working memory, sampai akhirnya ke long-term memory.

Kita mulai dengan cara belajar yang aktif. Aktif disini artinya adalah melatih ingatan dengan mencoba mejelaskan ulang atau bisa juga dengan mengelaborasikan ingatan yang kita punya dengan informasi baru yang kita dapat. Lalu bagaimana caranya agar belajar kita menjadi lebih aktif? Caranya adalah dengan active recall. Selain itu, kita dapat menggunakan teknik lain, yaitu teknik feyman. Teknik ini diciptakan oleh Richar P. Feynman, seorang ilmuan dan pengajar fisika terkenal berasal dari Amerika.

Advertisement

Menurut Feymen, cara belajar yang terbaik untuk belajar sesuatu adalah dengan mencoba untuk mengajarkan kepada orang lain. Mengapa? Karena dengan kita mengajarkan kepada orang lain, kita akan berusaha untuk membuat diri kita paham terlebih dahulu, kemudian kita baru dapat membantu orang lain. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar teknik Feymen ini bisa kita lakukan. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

luki sebagai The Great Explainer. Dari cerita hidup beliau, kita jadi sadar bahwa belajar nggak cuma menghafal dan menulis jawaban benar di kertas ujian. Belajar diartikan sebagai proses menyerap informasi untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisement

Menurut Feymen, cara belajar yang terbaik untuk belajar sesuatu adalah dengan mencoba untuk mengajarkan kepada orang lain. Mengapa? Karena dengan kita mengajarkan kepada orang lain, kita akan berusaha untuk membuat diri kita paham terlebih dahulu, kemudian kita baru dapat membantu orang lain. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan agar teknik Feymen ini bisa kita lakukan. Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Pilih topik yang ingin dipelajari

Ambil selembar kertas. Tulis judul beserta hal-hal yang related dengan materi yang ingin dibahas. Kemudian baca dan jelaskan menggunakan bahasamu sendiri. Bayangkan seolah-olah ada orang yang mendengarkan presentasimu. Kamu juga bisa berlatih di depan kaca atau merekam suara sendiri.

2. Pelajari bagian yang belum dimengerti

Lagi asyik-asyiknya latihan presentasi, eh tiba-tiba lupa. It’s okay, buka kembali kertasnya dan pahami bagian yang belum dimengerti. Kamu dapat menambahkan sumber dari buku, internet, atau powerpoint yang diberikan guru.

3. Tuliskan dalam bentuk catatan

Setelah topik berhasil dikuasai, saatnya mengorganisir catatan menjadi lebih rapih. Nggak harus mirip dengan buku, yang penting kamu ngerti intinya. Gunakan gambar, diagram, atau dibuat mindmap sesuka hatimu.

4. Ajarkan ke orang lain

Langkah terakhir yakni mengajarkannya ke orang lain. Ajak teman, adik, atau pacar buat dengerin penjelasan kamu mengenai topik tadi. Buka sesi tanya jawab biar lebih menantang. Pertanyaan yang mereka ajukan membantu kamu untuk memahami materi lebih dalam.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE